Pekanbaru,(Antarariau.com) - Sejumlah imigran dari Afghanistan mengeluhkan kondisi mereka yang terpaksa tinggal di pinggiran atau di bahu selokan di depan Rumah Detensi Imigrasi (rudenim), di Jalan Jendral Sudirman No 233,Pekanbaru, Riau.
"Kami tinggal di sini sudah enam bulan karena rudenim tidak memperbolehkan kami tinggal di dalam kompleks rudenim," kata salah satu imigran dari Afghanistan, Ali (25) di Pekanbaru, Jumat (28/9).
Menurut Ali, konflik Afghanistan-Pakistan yang mengancam keselamatan nyawanya menyebabkan mereka harus menyelamatkan diri dengan pindah ke Indonesia.
Ia mengatakan, dirinya serta ibunya Fatimah (50), Fahiya (17) dan Zahra (6) adik perempuan Ali, serta kakak beradik Yasin (21) dan Syukria (17), sudah 2,5 tahun berada di Indonesia dan sebelum ke Pekanbaru, mereka sempat berada di Jakarta selama dua tahun.
"Selama berada di Jakarta kondisi kami juga terlantar seperti sekarang dan terpaksa pindah ke Pekanbaru untuk mencari suaka, namun masih tetap terlantar," katanya.
Selain Ali, diakui Yasin (20) bahwa rudenimtidak memberitahu mereka apa persyaratan yang kurang sehingga pengungsi boleh tinggal di Rudenim, padahal imigran lain ketika baru sampai memiliki kondisi yang sama seperti mereka.
Para imigran seperti Yasin dan Ali,mengakui juga sudah beberapa kali menghubungi International Organization of Migration (IOM), namun tidak mendapat respon dan tetap dibiarkan terlantar.
"Mendapat respon yang tidak memuaskan dari IOM tersebut kamiputus asa dan merasa tak ada yang dapat membantu kami untuk mendapatkankehidupan yang lebih layak di negara pengungsian," katanya.
Kondisi kehidupan yang tidak layak ini, kata mereka lagi,justru pernah mendorongmereka ingin pindah ke tempat lain, namun karena tidak memiliki uang, identitas serta berkas-berkas resmi lain maka tekad tersebut tidak bisa tercapai. Kendati demikian para pencari suaka ini juga tak ingin dipulangkan ke negara asalnya.
Dalam kondisi demikian, Ali dan keluarganya serta teman-temannya mendapatkan bantuan makanan dan pakaian dari warga sekitar atau warga yang sedang melintasi jalan di depan rudenim itu.
"Di sini tetap jauh lebih baik daripada negara kami. Namun kami hanya ingin tempat tinggal karena di sini kehidupan kami sangat tidak layak, untuk makan dan mandi saja susah," kata Yasin.
Berita Lainnya
Izin Tinggal Peralihan jembatani proses transisi izin tinggal WNA di RI
23 April 2024 10:43 WIB
Presiden Jokowi sebut tinggal di IKN mestinya jauh dari sakit stroke dan jantung
20 December 2023 13:00 WIB
Relawan MER-C tetap tinggal di Gaza untuk bantu warga
04 November 2023 16:05 WIB
Bappenas prediksi 70 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan pada 2045
12 September 2023 14:54 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil ingin masa tinggal jamaah haji di Arab Saudi diperpendek
07 September 2023 14:20 WIB
Olla Ramlan akui pernah mandi di sungai dan tinggal di rumah panggung
18 July 2023 12:33 WIB
Tinggal tulang, mayat tanpa identitas ditemukan di perairan Meranti
17 July 2023 11:15 WIB
Pemkot Solo sebut berbagai festival mampu tingkatkan waktu tinggal wisatawan
08 July 2023 16:20 WIB