Riau Perlu Bantuan Pusat Jadi Sentra Investasi

id riau perlu, bantuan pusat, jadi sentra investasi

Pekanbaru, 29/12 (ANTARA) - Gubernur Provinsi Riau HM Rusli Zainal mengatakan mustahil daerahnya menjadi sentra investasi tanpa adanya campir tangan dari Pemerintah Pusat.

"Tanpa campur tangan Pemerintah pusat, mustahil Riau menjadi sentra investasi karena belum mendukungnya berbagai infrastruktur di Riau," katanya di Pekanbaru, Rabu.

Berbagai program pusat untuk menjadikan Riau sebagai daerah sentral ekonomi telah dilakukan. Sebut saja program Cluster Industri sawit di Dumai dan menjadikannya sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK).

Bahkan terakhir dari pertemuan Gubernur Riau dengan Mentri Perekonomian, ke depan Kabupaten Siak juga akan dijadikan KEK dengan pertimbangan besarnya potensi yang dimiliki daerah itu.

Namun dengan kondisi infrastruktur saat ini, Riau harus tertatih-tatih mewujudkannya. Karena infrastruktur pendukung belum mumpuni.

"Kuncinya infrastrukturn mulai dari jalan, elektrikal dan infrasruktur vital lainnya harus dibenahi dulu. Sementara kemampuan daerah sangat terbatas," lanjut dia.

Diakui gubernur ramah senyum ini, Riau memiliki potensi besar untuk mencapai target-target pembangunannya. Karena Riau memiliki sumber daya alam yang banyak disamping itu letak gografis Riau yang sangat strategis.

Saat ini Pemerintah Provinsi Riau sedang mensinergikan antara kepentingan pusat dan daerah.

"Migas, Pekebunan Sawit, Pulp And Paper, Perikanan, peternakan dan lainnya ini merupakan potensi yang besar untuk dimanfaatkan bagikesejahteraan masyarakat. Namun potensi ini tanpa dukungan nasional merupakan suatu yang mustahil," ujar dia.

Salah satunya untuk mewujudkan Dumai sebagai daerah klaster industri hulu agar potensi kebun sawit Riau dapat memberikan nilai tambah.

Dia mencontohkan Malaysia yang telah memiliki ratusan turunan pengolahan minyak sawit mulai sabun, deterjen dan lainnya. Bila itu terlaksana di Riau akan menyerap tenaga kerja yang besar termasuk meningkatkan pajakrestribusi

Saat ini, lanjutnya, Pemprov mengakui telah membuat grand desain secaramenyeluruh, meski dengan dana terbatas karena Investasi memberikan dampak yang luar biasa bagi pembangunan suatu daerah.

"Ini yang akan didorong oleh Pemerintah Provinsi Riau melalui industri hilir," tambah dia.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur menjadi sebuah hambatan yang harus segera dituntaskan. Jalan-jalan Riau yang saat ini hanya berada pada klasifikasi klas III harus menjadi klas I.

Karena dinilai sudah tidak mampu lagi menahan tonase truck pembawa CPO dengan beban 40-45 ton. Diharapkan dengan berbagai perbaikan yang dilakukan akan mampu menarik investor ke Riau.

"Langkah yang akan dilakukan 2011 agar itu dapat tercapai, dengan mensinergikan potensi Nasional dan daerah. Melalui pemanfaatan DIPA pada 2011 Rp4,2 triliun," katanya.

Untuk kawasan strategis nasional Pemerintah Pusat telah berjanji akan mendukung infrastruktur maupun kebijakan lainnya.

Diakui Gubri hasil pertemuan dengan Menko Perekonomian di tahun 2011 Pemerintah Pusat akan berkonsentrasi pada Industri Hilir dan ini akan dimanfaatkan Riau untuk membangun Tol Pekanbaru-Dumai, Pelabuhan Dumai 400 Meter, PLTU 2X100 MW yang diperkirakan 2012 tuntas.