Menanti Kepastian Sky Aviation Di Dumai

id menanti kepastian, sky aviation, di dumai

Sejumlah pejabat Pemerintah Kota Dumai, Provinsi Riau, Senin siang (14/2) sekitar pukul 14.30 WIB, tampak memenuhi salah satu ruangan yang ada di Gedung Pertemuan Sri Bunga Tanjung, Jalan Putri Tujuh, Kecamatan Dumai Timur.

Rata-rata pejabat tersebut mengemban jabatan sebagai Kepala Dinas dan Kepala Bagian di masing-masing instansi atau satuan kerja yang ada.

Tidak lama kemudian, sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Dumai bersama beberapa unsur Muspida masuk dan turut mengisi sejumlah kursi yang tersisa. Menyusul Wakil Walikota Dumai, dr Agus Widayat yang tampak tergesa-gesa masuk ke gedung yang luasnya sama dengan lapangan badminton tersebut.

Agus kemudian duduk di kursi utama pada ruangan yang tatanan kursinya melingkar.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Dumai M Syukri Harto yang datang sejak awal, duduk tepat di sebelah Wakil Walikota Agus Widayat. Syukri dalam pertemuan tersebut dipercaya untuk memimpin jalanannya rapat presentasi tentang rencana kerjasama jasa penerbangan komersial rute Dumai-Batam Kepulauan Riau dengan maskapai Sky Aviation yang dibawahi oleh PT Sky Aviation.

Dalam presentasinya, Direktur Marketing PT Sky Aviation, Sutito, memaparkan, pihaknya berencana membuka jalur penerbangan Dumai-Batam dengan landasan Bandara Pinang Kampai, Kota Dumai, Riau, karena dipandang strategis untuk saling menguntungkan antar kedua belah pihak baik pemerintah kota maupun PT Sky Aviation.

"Untuk itu, kita mengharapkan semua pihak terutama pemerintah kota dapat mendukung rencana ini agar berjalan sesuai dengan harapan," terang Sutito.

Sutito menjelaskan pihaknya tidak akan membebani pemerintah dengan hal materi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mendukung proyek ini.

"Disini kita hanya mengharapkan komitmen agar rencana ini berjalan dengan baik dan lancar," paparnya.

Mendukung

Sementara itu, Pemerintah Kota Dumai seperti yang disampaikan Wakil Walikota Dumai dr Agus Widayat, sangat mendukung rencana PT Sky Aviation untuk membuka rute penerbangan baru yakni Dumai-Batam.

"Kita mengharapkan, setelah rute Dumai-Batam, ada rute selanjutnya yakni Dumai-Pekanbaru. Dimana rute ini merupakan rute tetap bagi kalangan pejabat pemerintah dan kalangan pengusaha di Dumai," papar Agus.

Pernyataan dukungan juga disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kota Dumai, H Marwan. Menurut dia, landasan baru Sky Aviation di Dumai ke depan akan sangat baik apabila dijalani dengan serius.

Marwan optimisme terhadap masa depan penerbangan ini mengingat Dumai merupakan kota industri dimana banyak terdapat para pendatang yang rata-rata bertempat tinggal di sejumlah wilayah Indonesia.

"Tentunya armada Sky Aviation akan menjadi alternatif bagi mereka yang ingin pulang ke tempat tinggal mereka masing-masing yang berada di luar Kota Dumai. Sebelum ada rute penerbangan Dumai-Pekanbaru, mungkin rute Dumai-Batam alternatif transitnya," jelas dia.

Menurut Kadishub, sejumlah maskapai penerbangan komersial yang sebelumnya sempat melakukan pemaparan tentang rencana rute baru mereka yakni Dumai-Pekanbaru dan Dumai-Batam sejauh ini belum ada yang terealisasi.

"Dengan rencana Sky Aviation melayani penerbangan umum Dumai-Batam kita mengharapkan keseriusan agar rencana ini terealisasi," terangnya.

Dengan jumlah armada lima unit pesawat jenis Fokker 50 yang saat ini dimiliki PT Sky Aviation, sangat berpotensi rencana ini akan teralisasi dan berjalan dengan optimal.

"Untuk itu, saat ini kita hanya menunggu keseriusan pihak Sky Aviation atas gagasan tersebut dan kami harapkan rencana ini segera terealisasi mengingat jalur penerbangan adalah alternatif transportasi bagi kebanyakan warga Dumai mengingat jalur darat yang saat ini tengah mengalami krisis atau sedang rusak parah," terang Marwan.

Pembelian Pesawat

Rencana PT Sky Aviation membuka jalur penerbangan komersial baru setelah ditelusuri ANTARA ternyata tidak hanya pada rute Dumai-Batam, namun juga sejumlah wilayah Sumatera lainnya termasuk Indonesia bagian Timur.

Perusahaan itu telah membeli lima pesawat jenis Fokker 50 di Nusa Dua, Bali. Pembelian pesawat tersebut disepakati pada penandatangan antara PT Sky Aviation dengan dua lembaga pembiayaan, Stanstead Aircraft Finance Ltd dan Mass Lease BV di The Westin Resort. Harga satu pesawat berkisar antara Rp 20 miliar hingga Rp 25 miliar.

Lima pesawat tersebut rencananya diterima secara bertahap, dimana awal penerimaan dijadwalkan pada akhir Februari 2011 untuk kemudian dilanjutkan pada tahap berikutnya di bulan Maret 2011 dengan penerimaan tiga pesawat.

Sementara pada tahapan terakhir, yakni satu pesawat jenis sama diterima pada bulan Juni 2011.

Kelima pesawat tersebut akan melayani sejumlah penerbangan di Sumatera dan Indonesia Timur, dimana satu pesawat akan menambah layanan rute Banyuwangi-Surabaya-Denpasar.

Sementara dua Fokker tersebut akan membuka rute baru di wilayah Sumatera, yaitu Tanjungpinang-Anambas-Karang Dabo-Natuna dan rute untuk Medan-Lhoksuemawe-Ipoh serta Dumai-Batam untuk kemudian dikembangkan ke rute berikutnya yakni Dumai-Pekanbaru.

"Sementara dua pesawat lainnya direncanakan untuk melayani rute penerbangan di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," ringkasnya.

Sky Aviation bukanlah perusahaan penerbangan pertama yang berniat membuka jalur komersial di Bandara Pinang Kampai Dumai.

Sebelumnya juga ada PT Merpati Nusantara Airlines dan PT Riau Airlines (RAL) yang juga sempat membuka rute tersebut. Namun kedua maskapai ini mengundurkan diri akibat ketidaksiapan managemen menerima kerugian karena minimnya penumpang umum.

Saat ini, semua pihak terutama pemerintah Kota Dumai hanya menunggu kepastian komitmen dari Sky Aviation, untuk merealisasikan rencana rute penerbangan komersial itu.