WWF Olah Kotoran Gajah Jadi Kertas

id wwf olah, kotoran gajah, jadi kertas

Pekanbaru, 31/3 (ANTARA) - Organisasi konservasi satwa, WWF (The World Wide Fund for Nature), berencana untuk mengolah kotoran gajah Sumatera menjadi kertas yang ramah lingkungan di Provinsi Riau.

"Kotoran gajah memiliki serat yang bisa dijadikan kertas," kata Humas WWF Wilayah Riau, Syamsidar kepada ANTARA di Pekanbaru, Kamis.

Ia menjelaskan, program ramah lingkungan itu merupakan rencana jangka panjang yang mulai dirintis WWF di Riau sejak tiga tahun lalu.

Organisasi itu juga telah mengirimkan tim untuk studi banding ke Thailand, dimana metode pengolahan kotoran gajah menjadi kertas sudah lebih dulu diterapkan.

"Pembuatannya juga relatif murah dan mudah, bisa dilakukan secara manual," katanya.

Menurut dia, pengolahan kotoran gajah untuk awalnya akan mulai dilakukan pada tahun ini di Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan. Di sana terdapat tujuh gajah binaan "Flying Squad" yang merupakan kerja sama Kementerian Kehutanan dan WWF Indonesia.

Ia menjelaskan, proses pembuatan kertas dari kotoran gajah cukup sederhana. Awalnya, kotoran dari satwa bongsor itu dibersihkan dari sisa-sisa rumput untuk mendapatkan seratnya. Kemudian serat tersebut dicampurkan dengan bubur kertas bekas dan sejenis tepung tapioka untuk merekatkannya.

Sedangkan, proses pencetakannya menggunakan bahan sejenis kasa sehingga bisa diatur ketebalan kertas yang dibuat.

"Agar wujudnya lebih menarik akan ditambahkan pewarna," katanya.

Ia berharap program tersebut bisa mendapat dukungan dari pemerintah karena upaya itu bisa merangkul keterlibatan masyarakat untuk menumbuhkan kecintaan kepada gajah. Selain itu, kertas dari kotoran gajah bisa diolah sedemikian rupa menjadi cinderamata yang menarik.

Berdasarkan data WWF, populasi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Riau diperkirakan tinggal 350 ekor. Keberadaan satwa berbelalai itu makin terancam akibat perburuan liar serta konversi hutan alam menjadi perkebunan kelapa sawit dan akasia.