Dumai, 31/5 (ANTARA) - Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, mengekspor 32.000 ton sagu kebeberapa negara tetangga dari total produksi daerah itu yang menapai 250.000 ton per tahun.
Ekspor sagu itu baru mencapai 15 persen dari total produksi komoditas tersebut, kata Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan(Disbunhut), Makmun Murod, di DUmai, Selasa.
Melalaui komunikasi selularnya kepada ANTARA di Dumai, Selasa, Makmun mengatakan, hasil sagu Meranti sebelumnya juga sudah dipasarkan ke Cirebon untuk kemudian didistribusikan kembali kesejumlah daerah lain.
Ketergantungan yang tinggi terhadap pasar Cirebon, kata dia, sejauh ini telah menciptakan "bargaining power" konsumen dalam mengendalikan harga.
"Salah satunya seperti yang terjadi di periode 2008-2009. Kala itu, harga sagu turun sementara harga bahan baku naik."
Para pengusaha mau tidak mau menerima kondisi tersebut walaupun berakibat turunnya profit atau malah mengalami kerugian, katanya.
Kondisi itu, kata Murod, kemudian tertolong oleh para pemilik kilang yang umumnya memiliki kebun sendiri, sehingga kendala bahan baku dari sisi harga dan kontinuitas pasokan dapat teratasi walau dalam rentan waktu yang tidak lama.
"Guna mengantisipasi hal demikian, kita terus mengembangkan lahan kebun rumbia sebagai tanaman yang merupakan bahan dasar sagu," katanya.
Di Meranti pada tahun 2010, terang Murod, terdapat sedikitnya 60 ribu hektare lahan atau kebun rumbia. "Memasuki bulan keenam di 2011 ini, kebun rumbia terus berkembang bahkan sudah mencapai ratusan ribu hektare," jelasnya.
Sebagian besar kebun rumbia di Meranti, kata dia, merupakan perkebunan rakyat yang dikelola secara turun temurun dan belum secara budidaya.
"Melalui industri hilir, membuktikan sagu Meranti telah mampu merambah dunia internasional. Kondisi ini tentu menjadi kebanggan kita tersendiri," ucapnya.
Kendati demikian, terang dia, sangat disayangkan, sagu selama ini tidak termasuk dalam komoditas unggulan skala nasional.
"Pada hal, sagu salah satu komoditas perkebunan yang memiliki masa depan cerah dibanding beberapa jenis unggulan komoditas lain diluar sembilan bahan kebutuhan pokok kita," kata Makmun Marod.
Berita Lainnya
Tertarik sagu Meranti, investor Thailand berencana ekspor ke pasar Eropa dan Amerika
22 June 2022 12:52 WIB
Ekspor perkebunan Kepulauan Meranti ke Malaysia meningkat
23 June 2021 15:10 WIB
Kabupaten Kepulauan Meranti jadi pusat budi daya kakap putih nasional, begini penjelasannya
11 February 2020 10:55 WIB
Abrasi, Keberlangsungan Ekspor Kopi Liberika Meranti Terancam
03 December 2016 20:00 WIB
Meranti Miliki Pelabuhan Ekspor Timah Nasional
06 March 2014 8:02 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB