Dinkes Pekanbaru Bagikan Masker Kurangi Kasus Ispa

id dinkes pekanbaru, bagikan masker, kurangi kasus ispa

Pekanbaru (ANTARAriau News) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, akan membagikan ribuan masker ke masyarakat untuk mengurangi kasus Infeksi Salura Pernafasan Atas (ISPA), mengingat jumlah penderita kian hari kian meningkat.

Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru Sri Darmawati di Pekanbaru, Kamis, mengatakan, saat ini di gudang Dinkes terdapat sedikitnya 2.000 masker, seribu di antaranya akan dibagi-bagikan secara langsung ke para pengendara dan pejalan kaki.

"Sementara selebihnya atau seribu lainnya akan di bagikan ke sejumlah pusat kesehatan masyarakat yang nantinya akan kembali diberikan ke sejumlah masyarakat yang telah terjangkit ISPA atau radang pernafasan lainnya," kata dia.

Inisiatif membagi-bagikan masker ini kata Sri dilakukan mengingat telah meningkatnya jumlah penderita ISPA yang melakukan perobatan jalan di setiap Puskesmas yang ada di Pekanbaru.

"Peningkatan jumlah penderita ISPA di perkirakan mencapai 20 sampai 30 persen. Namun jumlah pastinya belum kami miliki dan masih dalam tahap pengumpulan data," katanya.

Menurut Sri, meningkatnya jumlah penderita ISPA disebabkan udara Pekanbaru yang sejak dua pekan terakhir terus dikotori kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan gambut di dalam provinsi maupun diluar provinsi.

"Dengan pebagian masker ini, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari berbagai gangguan pernafasan yang diakibatkan kabut asap," ujarnya.

Direktur Utama RSUD Arifin Achmad Yulwirianti Moesa mengatakan, penderita ISPA di RS tersebut tidak terdata secara pasti.

Hal itu, menurut dia, kebanyakan penderita ISPA sangat jarang melakukan perobatan rawat inap dan cendrung berobat jalan.

"Walau demikian, kami tetap menjaga kondisi obat-obatan agar tetap ada atau tidak kehabisan," kata Dirut RSUD Arifin Achmad.

Pantauan ANTARA, sejak dua pekan terakhir sebagian besar udara Kota Pekanbaru masih terus dikotori oleh kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan.

Ketebalan kabut asap yang menyusupi udara juga cendrung berubah-ubah dan tidak bertahan pada kondisi yang sama. Jika dua hari sebelumnya terpantau sudah mulai menipis, namun kemarin (Rabu 14/9) kabut asap kembali menebal dan kini sedikit berkurang dengan jarak pandang yang menembus 3.000 meter.