Menkes Beri Perhatian Kasus Bayi Siti Rahmah

id menkes beri, perhatian kasus, bayi siti rahmah

Pekanbaru (ANTARAriau News) - Menteri Kesehatan Dr Endang Rahayu Sendyaningsih meminta agar bayi Siti Rahmah, yang lahir dengan organ jantung di luar tubuh, mendapat perhatian khusus dan menginstruksikan agar tiga dokter spesialis dari Jakarta memeriksa kondisi bayi malang itu.

"Menkes menginstruksikan agar tiga dokter ahli dari Jakarta langsung ke Pekanbaru untuk memeriksa kondisi bayi Siti Arrahma," kata Manager Humas RS Ibnu Sina, Karti Utami Dewi, ketika dihubungi ANTARA di Pekanbaru, Jumat.

Ia menjelaskan, tiga dokter spesialis tersebut berasal dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta. Ketiganya dijadwalkan tiba di Pekanbaru pada Jumat pagi dan langsung menuju RS Ibnu Sina untuk mengecek kondisi bayi.

Siti Rahmah, anak pertama dari pasangan Khairuddin dan Diana lahir di Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada 12 September. Bayi malang itu lahir dengan kelainan jantung karena organnya berada di luar tubuh.

Dokter RS Ibnu Sina Pekanbaru telah merekomendasikan agar Siti Arrahma, segera dirujuk ke Jakarta untuk mendapatkan pelayanan medis yang lebih baik.

"Secepatnya harus dibawa ke Jakarta karena tenaga medis di Pekanbaru belum memadai," kata Dr Ismar Spba, di RS Ibnu Sina, pada jumpa pers Kamis (15/9) lalu.

Ia mengatakan, Siti harus ditangani oleh dokter spesialis bedah jantung anak yang ada di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita di Jakarta. Sedangkan, hingga kini di Pekanbaru baru ada dokter spesialis bedah anak.

Meski begitu, ia mengatakan bayi Siti hingga kini dalam kondisi stabil. Detak jantung bayi Siti normal yakni 120 per menit. Berat bayi mencapai 2,7 kilogram dan panjang 50 centimeter.

Bayi malang tersebut kini ditempatkan di ruang Perinatologi RS Ibnu Sina. Bayi tersbut ditempatkan di kotak inkubator, diberi alat bantu oksigen, infus dan organ jantung dibalut dengan kain kasa.