Pemkot Dumai Buka Posko Kesehatan Korban Banjir

id pemkot dumai, buka posko, kesehatan korban banjir

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Pemerintah Kota Dumai, Provinsi Riau, membuka posko pelayanan kesehatan bagi korban bencana banjir di daerah itu.

"Posko ini kami buka di beberapa titik yang memiliki kerawanan banjir, seperti di Kelurahan Ratu Sima, Simpang Tetap Darul Ihsan, Kecamatan Dumai Barat. Selain itu ada juga di beberapa kecamatan lainnya termasuk Kecamatan Sungai Sembilan dan Dumai Timur," kata Kepala Dinas Kesehatan Dumai, H Marjoko Santoso di Dumai, Kamis.

Marjoko menjelaskan, posko kesehatan didirikan untuk melayani kesehatan secara gratis bagi masyarakat yang menjadi korban bencana banjir yang melanda Dumai sejak satu pekan terakhir.

Selain memberikan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan secara gratis, kata dia, Dinkes melalui paramedis di pusat kesehatan yang bertugas di masing-masing kecamatan juga akan menyiapkan makanan dan minuman siap saji untuk berjaga-jaga, apabila bencana yang lebih besar terjadi.

Wakil Wali Kota dr Agus Widayat secara terpisah mengatakan, pos kesehatan dibuka juga untuk memberikan pertolongan pertama bagi korban banjir yang terjangkit berbagai penyakit yang disebabkan banjir, seperti diare, infeksi saluran pernapasan dan penyakit kulit serta lainnya.

"Kami berharap apa yang diberikan ini dapat mengurangi beban derita masyarakat yang menjadi korban bencana banjir," kata dia.

Pengamatan ANTARA, hingga hari ke empat di pekan ke tiga September 2011, beberapa wilayah di tiga kecamatan meliputi Kecamatan Dumai Barat, Dumai Timur dan Kecamatan Sungai Sembilan masih tergenang air dengan ketinggian yang mencapai satu meter.

Ratusan warga juga memilih untuk mengungsi ke rumah para tetangga dan kerabat yang tidak tergenang air.

Sementara sebagian masyarakat yang memilih bertahan di rumahnya yang terendam banjir seperti masyarakat di Kelurahan Ratu Sima, Dumai Barat terlihat tumpah ruah ke jalan. Mereka mengeluhkan lambatnya penanganan banjir yang sudah merendam pemukiman sejak satu pekan terakhir.

Bahkan aktivitas belajar mengajar di beberapa sekolah termasuk Sekolah Dasar (SD) Negeri 10 Binaan Khusus (Binsus) Kelurahan Ratu Sima saat ini terhenti akibat genangan air menjangkau seluruh ruangan yang ada di sana.

Selain sekolah, di Kelurahan Ratu Sima juga terpantau sedikitnya 500 rumah dan bangunan milik pemerintah lainnya terendam banjir dengan ketinggian air yang beragam, bahkan ada yang sempat menjangkau pinggang orang dewasa.

Sejumlah warga Kota Dumai sebelumnya juga dikabarkan mulai merasakan gatal-gatal pada kulit akibat banjir setelah terjadi hujan deras yang turun setiap hari serta "pasang keling" atau naiknya air laut ke daratan sekitar kota itu.

Selain mengalami gatal-gatal, sebagian warga juga mengaku mengalami berbagai keluhan penyakit kulit lainnya seperti kudis dan kutu air.

"Sudah tiga hari rumah kami terendam air laut sehingga kami terpaksa harus mengungsi ke rumah tetangga. Setiap hari terutama pada pagi dan sore hari, kaki kami harus terendam air karena kami harus memantau kondisi barang-barang di rumah," kata seorang warga Jalan Meranti Laut, Junaidi.

Junaidi yang di temui saat berada di rumahnya mengatakan, banjir pasang keling kali ini merupakan yang terparah sepanjang tahun 2011.

Selain ratusan rumah warga di Kecamatan Dumai Barat, banjir juga terpantau merendam sejumlah fasilitas umum milik pemerintah dan masyarakat di sana seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Kantor Lurah dan Camat, serta Mosholla dan Masjid juga Gereja.

"Kami kesal sama pemerintah yang lambat menangani persoalan ini. Padahal yang namanya banjir di Dumai selalu terjadi setiap musim hujan seperti sekarang," kata warga Jalan Nelayan Laut, Baswanto.