Massa tuntut KPU Pekanbaru netral

id massa tuntut, kpu pekanbaru netral

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Massa yang tergabung dalam wadah aktivis Gerakan Suara Rakyat Pekanbaru, Kamis mendatangi Kantor KPU Pekanbaru mengecam keterlibatan KPU menunda Pemilihan Suara Ulang (PSU) dan mendesak lembaga tersebut bersikap netral.

"Kita ingin KPU Pekanbaru Netral dalam menjalankan tugasnya, dan jangan sampai KPU terlibat Intervensi kepentingan sekelompok pihak " kata Fitra kordinator aksi.

Mereka beraksi dalam rangka mengecam keterlibatan KPU dalam berkonspirasi menunda pemungutan suara ulang (PSU) Pekanbaru, sebagaimana keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Kamis 13/10.

Selain itu, massa yang kebanyak ibu-ibu rumah tangga tersebut juga mendesak lembaga penyelenggara Pemilukada tersebut menyadari kesalahannya dan ke depan bersikap netral dan profesional dalam penyelenggarakan PSU.

"Seharusnya KPU menyadari sendiri, telah melakukan kesalahan kepada masyarakat, jangan pura-pura tidak tahu apa-apa"ujar Fitra.

Dalam pernyataan sikapnya tertulis, massa GESER juga mendesak agar Pejabat Walikota Pekanbaru mundur dari jabatanya, karena telah melakukan konspirasi sehingga PSU pertama gagal digelar tepat waktu.

"Kita juga sudah tidak percaya dengan Penjabat Walikota yang sudah gagal melaksanakan Pemilihan Suara Ulang dan kita menuntut dia juga agar mengundurkan diri"ujarnya.

Massa kemudian diterima Ketua KPU Pekanbaru Tengku Rafizal dan tiga anggotanya, Abdul wahid, Neni Astuti dan Fachri Yasin.

Kepada pengunjuk rasa, Tengku Rafizal tidak menanggapi kecaman atas konspirasi yang dilakukan lembagannya dalam menggagalkan PSU Pertama,kepada pengunjukrasa, Tengku Rafizal menyampaikan bahwa KPU Pekanbaru saat ini sangat siap menggelar PSU dan telah menetapkan jadwalnya pada 21 Desember mendatang.

"Kami akan bekerja keras untuk menyelenggarakan PSU, sebagaimana diperintahkan MK," ungkap Tengku Rafizal.

Suasana sempat memanas, ketika salah seorang pendemo membacakan kutipan amar putusan MK, terkait keterlibatan KPU dalam konspirasi menggagalkan PSU pertama. Namun karena tidak ditanggapi, suasana tidak melebar.

Tidak lama kemudian massa GESER mengakhiri demo di KPU dan mereka melanjutkan aksi di Kantor Walikota Pekanbaru.