Hujan minimalisir titik api Sumatera

id hujan minimalisir, titik api sumatera

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Riau menaksirkan jumlah titik api di Pulau Sumatera saat ini hanya tinggal dua atau jauh menurun dari sebelumnya yang sempat mencapai puluhan "hotspot".

Analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Yudistira Mawadah di Pekanbaru, Jumat, memprediksi menurunnya tingkat pertumbuhan titik api atau "hotspot" cenderung akibat tingginya intensitas hujan di beberapa wilayah Sumatera termasuk Provinsi Riau.

Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18 milik Singapura menurut Yudistira, dalam beberapa hari terakhir mendeteksi telah terjadi penurunan cukup drastis terhadap titik api untuk wilayah Sumatera.

"Jika tiga hari sebelumnya (Selasa 18/10) titik api Sumatera sempai mencapai lebih 20 titik, pada Rabu (19/10) berkurang menjadi sepuluh titik masing-masing Sumatera Selatan empat dan enam di Lampung," ujarnya.

Sementara deteksi NOAA 18 terakhir, demikian Yudistira, yakni pada Kamis (20/10), jumlah titik api di Sumatera terus berkurang menjadi atau hanya tinggal dua "hotspot". "Keduanya terdeteksi berada di Sumatera Selatan," katanya.

Untuk Riau sendiri menurut satelit pendeteksi yang diuraikan Yudistira sudah tiga hari terakhir, tercatat sejak Selasa (18/10) hingga Kamis (20/10) nihil titik api.

"Hal itu dimungkinkan karena tingginya intensitas hujan di beberapa wilayah langganan kebakaran hutan dan lahan, seperti Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Kampar dan Siak juga Kota Dumai," ujarnya.

Analis BMKG Stasiun Pekanbaru lainnya, Marzuki dalam kesempatan terpisah mengatakan, khusus wilayah Riau saat ini (Jumat 21/10) hingga dua hari ke depan masih berpotensi dilanda hujan ringan hingga sedang.

"Kemungkinan hujan ringan di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Riau ini diperkuat dengan kecenderungan suhu udara yang terasa gerah akibat pengendapan suhu udara," katanya.

Pada siang hari, menurut dia cuaca panas dan terik sangat terasa. Namun kondisi demikian yang menyebabkan tingginya tingkat penguapan air yang kemudian mempercepat pertumbuhan awan di atas udara, ujar Marzuki.

Awan-awan tersebut menurut Marzuki, kemudian akan membentuk gumpalan-gumpalan yang cukup besar sehingga peluang hujan bisa terjadi lebih cepat di beberapa wilayah Riau, khususnya Riau bagian utara atau persisnya yang berada di pesisir Riau.

"Riau bagian utara yang dimaksud yakni meliputi beberapa kabupaten pesisir seperti Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Siak, Pelalawan dan Kota Dumai," kata Marzuki.