Puskesmas Perlu Sediakan Obat Kejiwaan

id puskesmas perlu, sediakan obat kejiwaan

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Jiwa 'Tampan' Pekanbaru, Nunik Sukaryaningsih, mengatakan, untuk meminimalisasi penderita ganguan jiwa, sebaiknya di setiap Puskesmas tersedia obat kejiwaan.

"Cara ini saya yakin akan sangat efektif untuk mengurangi angka penderita gangguan jiwa yang setiap tahunnya terus mengalami kecenderungan meningkat," kata Nunik yang ditemui di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Pekanbaru itu, Sabtu (22/10).

Ia menjelaskan, setiap tahun, dari survei kependudukan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sedikitnya 30 persen dari sekitar 235 juta jiwa warga tanah air mengalami gangguan jiwa, mulai dari ringan hingga berat.

Untuk itu, menurutnya, sudah sepantasnya ada pencegahan dini yang salah satunya dimulai dari setiap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas_di tiap kecamatan kabupaten maupun kota, termasuk di Provinsi Riau.

"Dalam upaya ini, kami juga telah mensosialisasikan rencana penyediaan obat kejiwaan di tiap Puskesmas di kabupaten dan kota se Provinsi Riau. Kami meminta dukungan sejumlah instansi terkait seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan," ujarnya.

Disebutkan, pada tahun 2012, pihaknya juga berencana menyiapkan apa yang dinamakan "konsep masa depan".

Konsep yang dimaksud, menurutnya, yakni paramedis RSJ memberikan pembinaan terhadap tenaga kesehatan di Puskesmas, khususnya dalam hal pengadaan obat-obatan.

"Kami juga akan melatih petugas kesehatan di Puskesmas tentang bagaimana cara menangani pasien kejiwaan yang ada di wilayah kecamatan di sekitar Puskesmas-nya," katanya.

Nunik kembali menjelaskan, melalui gerakan "konsep masa depan" ini, pihaknya juga akan terus berupaya menggelar razia secara rutin menjaring warga yang mengalami gangguan jiwa.

Upaya ini, lanjutnya, dilakukan bersama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Sosial di tingkat kabupaten maupun kota.

"Meski anggaran kami minim, namun bukan berarti menghambat program atau gerakan "konsep masa depan". Saat ini kami berusaha sebisanya, agar Pemerintah Daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota dapat membantu kami dalam mengatasi masalah penyakit kejiwaan ini," demikian Nunik Sukaryaningsih.