Nilai tukar petani Riau naik

id nilai tukar, petani riau naik

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Badan Pusat Statistik Provinsi Riau menyatakan nilai tukar petani (NTP) di Riau pada November 2011 sebesar 104,76 atau naik 0,42 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

"Kenaikan ini disebabkan indeks harga yang diterima petani naik dan jauh lebih besar dibandingkan indeks yang dibayar petani," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Abdul Manaf, di Pekanbaru, Jumat.

Ia menjelaskan, indeks harga yang diterima petani naik 0,58 persen. Sedangkan, indeks harga yang diterima petani naik hanya 0,15 persen.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya kenaikan indeks harga yang diterima petani terjadi pada subsektor tanaman pangan. Penyumbang terutama diakibatkan kenaikan harga gabah kering giling (GKG) dengan andil sebesar 1,07 persen, dan ketela rambat sebesar 0,04 persen.

Kenaikan indeks harga yang dibayar petani terjadi pada subsektor tanaman pangan dan subsektor hortikultura yang disebabkan oleh naiknya harga barang-barang konsumsi rumah tangga. Komoditas itu diantaranya cabe merah dengan andil sebesar 0,31 persen, minyak tanah 0,06 persen, ikan asap sebesar 0,04 persen, gula pasir dan cabe rawit masing-masing 0,03 persen.

Kemudian ikan asin kering, cabe hijau dan kerang masing-masing sebesar 0,02 persen.

Ia menambahkan, daerah pedesaan di Riau pada November mengalami inflasi sebesar 0,19 persen. Inflasi terjadi karena kenaikan indeks harga pada hampir semua kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga, yaitu kelompok perumahan sebesar 0,53 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,21 persen, kelompok makanan jadi, rokok dan tembakau sebesar 0,19 persen. Kemudian kelompok sandang serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga masing-masing sebesar 0,02 persen.

Sedangkan, kelompok transportasi dan komunikasi mengalami penurunan sebesar 0,11 persen.

"Laku inflasi di daerah pedesaan di Riau secara 'year on year' sebesar 3,66 persen, dan inflasi kumulatif sebesar 2,82 persen," katanya.