Buruh Blokir Gerbang Chevron

id buruh blokir, gerbang chevron

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) berunjuk rasa di pintu gerbang masuk PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) komplek Rumbai, di Pekanbaru, Senin (19/12).

"Kami menuntut PT CPI mempekerjaakan lagi 59 orang kawan kami yang diberhentikan," kata Ketua SBSI Pekanbaru, Santoso, kepada ANTARA.

Aksi SBSI itu adalah buntut dari pemutusan kerja sepihak yang dilakukan oleh sebuah perusahaan kontraktor outdoor di CPI PT Flaro Surya Sepakat (FSS) terhadap 59 karyawan yang sebelumnya bekerja di komplek CPI Rumbai, Pekanbaru.

Selain itu, para buruh juga menuntut PT FSS membayarkan tunjangan transportasi, kehadiran, dan cuti yang dipotong sebulan lalu.

"Tolong bayarkan apa yang menjadi hak kami selain gaji pokok," kata Santoso

Sempat terjadi aksi pendobrakan oleh pengunjuk rasa karena mereka ditahan oleh barikade kawat berduri dan beton pembatas sekitar 30 meter dari gardu pemeriksaan keamanan komplek PT CPI.

Selanjutnya pengunjuk rasa berorasi secara bergantian sementara perwakilan mereka bernegosiasi yang difasilitasi oleh polisi dan PT CPI.

"Kita akan berdemonstrasi setiap hari sampai tuntutan dipenuhi," kata Santoso.

Dalam aksinya, SBSI juga membawa massa pendukung dari Karang Taruna, Laskar Melayu Riau (LMR) dan beberapa perwakilan SBSI dari wilayah lain.

Sementara itu, Communications Manager PT CPI, Hanafi Kadir kepada ANTARA menyatakan, pihaknya hanya menyediakan tempat untuk bernegosiasi atas permintaan pihak kepolisian, karena permasalahan pengunjuk rasa adalah persoalan internal PT FSS.

"Kita tidak boleh terlalu dalam mencampuri urusan kontraktor," kata Hanafi.

Dikatakan Hanafi, pemecatan dan pemotongan tunjangan oleh PT FSS terhadap karyawannya berada diluar urusan PT CPI.

"CPI hanya sebatas monitoring kinerja saja, bukan mencampuri urusan internal kontraktor," jelasnya.

Terkait pengamanan, aksi massa SBSI ini membuat operasional PT CPI menjadi tersendat karena gerbang tidak dapat dilalui.

"Demi keamanan, kami alihkan ke gerbang lain," katanya.