PSPS tak peduli sanksi PSSI

id psps tak, peduli sanksi pssi

PSPS tak peduli sanksi PSSI

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Terkait sanksi degradasi dan denda Rp500 juta yang dijatuhkan PSSI beberapa waktu lalu terhadap klub peserta Kompetisi ISL, Ketua Harian umum PSPS Pekanbaru, Jeffri Nazir, mengaku tak peduli dengan sanksi tersebut.

"Kami tetap pada barisan perubahan. Kami tak peduli dengan sanksi dari PSSI," katanya kepada ANTARA di Pekanbaru, Kamis.

Klub PSPS Pekanbaru tetap pada pendiriannya mengikuti Kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan tidak gentar dengan sanksi dilayangkan PSSI beberapa waktu lalu.

"Kami berada di jalan yang benar, dan yang kami tempuh ini merupakan keputusan kongres, jadi ngapain mesti takut, kan di sini terlihat ada permainan dari PSSI," kata Jeffri.

Ia mengatakan, sampai kapanpun PSPS tetap akan menghormati keputusan yang diputuskan oleh kongres yang digelar di Bali beberapa waktu lalu.

"Kami kan hanya menjalankan keputusan kongres bersama, jadi kami di sini tetap kepada pendirian sesuai dengan hasil keputusan yang berisikan bahwa Badan Liga Indonesia tetap sebagai penyelenggara kompetisi, namun pada kenyataannya berbeda, oleh PSSI menunjuk LPI sebagai Kompetisi, jadi kan aneh," ujarnya.

PSPS sudah tidak peduli apapun keputusan sanksi dari PSSI, terhadap sanksi yang dijatuhkan berupa degradasi ke level terendah dan denda Rp500 juta.

"Kami akan terima keputusan yang akan diputuskan oleh PSSI, namun dengan syarat harus sesuai dengan hasil kongres, dan jangan hanya membuat peraturan dengan satu pihak dan syarat dengan kepentingan saja, tapi harus dipikirkan juga apa dampak dari keputusan yang dijatuhkan," ucap Jeffri.

Sementara menanggapi rencana Kongres Luar Biasa yang direncanakan beberapa waktu lalu, Jeffri mengaku, PSPS Pekanbaru menjadi garda terdepan dalam mendukung KLB tersebut bersama 18 klub Indonesia Super League dan 23 klub dari Divisi Utama.

"Kami inginkan perubahan yang lebih baik di tubuh PSSI, agar persepakbolaan Indonesia maju dan bisa diandalkan dikancah tertinggi, begitu juga dengan generasi muda kita agar lebih baik pembinaannya," ujar Jeffri.

Jeffri berharap dengan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) ini nantinya membawa angin perubahan terhadap kemajuan persepakbolaan tanah air, agar persepakbolaan Nasional lebih dikenal dikancah yang lebih tinggi.

"Dengan pembinaan generasi melalui klub-klub peserta kompetisi, tapi dengan catatan menajemen Pusat nya harus bagus dulu agar tercipta generasi pesepakbola yang bagus, oleh sebab itu harapan kita bersama dengan adanya KLB ini dapat memperbaikinya," demikian Jeffri Nazir.