BI Tekan Inflasi 4,5 Persen

id bi tekan, inflasi 45 persen

Pekanbaru - Bank Indonesia (BI) Pekanbaru menargetkan untuk menekan laju inflasi Kota Pekanbaru pada tahun 2012 tidak jauh dari angka 4,5 persen.

"Kami akan coba menekan inflasi agar berada dikisaran 4,5 persen sesuai dengan target nasional tahun ini," kata Pemimpin BI Pekanbaru, Hari Utomo, di Pekanbaru, Kamis.

Tingkat inflasi di Pekanbaru menjadi perhatian utama BI pada tahun ini. Sebab, tingkat inflasi Pekanbaru selama 2011, berdasarkan penghitungan Badan Pusat Statistik, tercatat sebesar 5,09 persen.

Jumlah itu jauh lebih tinggi dari tingkat inflasi nasional yang hanya 3,79 persen.

Bahkan, inflasi di Pekanbaru terus terjadi pada Januari 2012 yang tercatat sebesar 1,28 persen.

Karena itu, ia berharap pemerintah daerah bisa melakukan pemantauan khusus terhadap gejolak harga komoditas di pasar yang bisa memicu inflasi.

"Untuk menekan laju inflasi yang dipicu kenaikan harga, kita harus bekerja lebih keras lagi," ujarnya.

Pemicu inflasi yang paling besar berpotensi disumbangkan oleh kenaikan harga komoditas pangan seperti beras. Sebab, hingga kini harga komoditas pangan memang terus merangkak naik akibat pengaruh cuaca ekstrim yang menyebabkan produksi beras nasional mengalami penurunan.

Harga komoditas di Pekanbaru biasanya juga lebih tinggi dibanding daerah lainnya karena masih sangat bergantung pada pasokan dari daerah lain, seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

"Gejolak kenaikan harga pada tahun ini juga bisa dipicu oleh rencana kenaikan tarif dasar listrik, dan rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM," ujarnya.

Karena itu, ia meminta agar pemerintah melalui tim pemantau tingkat inflasi daerah melakukan pemantauan harga pasar. Bila perlu pemerintah daerah harus melakukan operasi pasar terhadap komoditas tertentu untuk menekan harga.

"Selama ini operasi pasar sudah cukup efektif untuk meredam gejolak kenaikan harga komoditas tertentu, khususnya bahan pangan seperti beras," kata Hari.