Gajah Sumatera mati terluka

id gajah sumatera, mati terluka

Gajah Sumatera mati terluka

Pekanbaru (ANTARARIAU News) - Seekor gajah Sumatera yang mati di Provinsi Riau ditemukan mengalami luka bacok di bagian kepala, yang diduga sengaja dilakukan pelaku untuk mengambil gadingnya.

"Kuat dugaan kematian gajah ini akibat konflik dengan manusia karena lokasinya merupakan pintu masuk dari hutan ke permukiman, sedangkan kondisi hutan sudah habis dirambah menjadi kebun kelapa sawit," kata Staf Monitoring Konflik Gajah dan Manusia WWF Program Riau, Syamsuardi, Selasa.

Gajah Sumatera (elaphas maximus sumatranus) itu ditemukan mati oleh warga Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Lokasinya berada di tepi sungai di kawasan hutan yang tak jauh dari Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

"Kemungkinan besar gajah ini merupakan bagian dari kawanan gajah liar di Tesso Nilo, karena lokasi penemuannya merupakan daerah lintasan gajah," katanya.

Gajah tersebut kemungkinan mati akibat racun, karena lokasinya berada di tepi sungai. Menurut dia, hewan tersebut kemungkinan besar berusaha mencari sumber air setelah mengetahui racun masuk ke dalam tubuhnya.

Sedangkan, luka bacok akibat benda tajam di kepala gajah malang itu terlihat cukup besar, sekitar 20 centimer. Luka tersebut mengakibatkan retak di tempurung kepala satwa bongsor itu.

Si pelaku kuat dugaan adalah warga biasa, karena pemburu umumnya mengambil gading gajah dengan cara mencongkel bukan dengan membacok kepala gajah.

Meski begitu, ia mengatakan tim WWF kesulitan untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian gajah karena kondisinya yang sudah nyaris berbentuk tulang. Isi perut gajah tersebut juga sudah membusuk, sehingga sulit untuk memastikan racun masuk ke dalam tubuhnya.

Kasus kematian satwa yang dilindungi ini merupakan yang pertama terjadi pada tahun 2012.