Pekanbaru - Pengamat tata kota Mardianto Manan meminta Pemerinta Provinsi Riau terbuka kepada publik dan jangan menutupi kondisi Jembatan Siak III di Pekanbaru yang mengalami lengkungan negatif dan dipastikan mempengaruhi daya tahannya.
"Pemerintah khususnya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau jangan mempolitisasi tentang kesalahan pembangunan Jembatan Siak III. Terbuka saja kepada publik dan segera melakukan perbaikan," kata Mardianto Manan kepada ANTARA di Pekanbaru, Selasa.
Mardianto mengatakan hal tersebut untuk menanggapi lambannya respon Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Riau terkait kondisi Jembatan Siak III yang gelagarnya melengkung ke bawah atau tidak sesuai dengan desain layaknya jembatan kelas A tipe pelengkung dengan penggantung (suspention arch).
Menurut dia, ketegasan Dinas PU Riau sangat penting untuk menjamin keselamatan masyarakat yang akan menggunakan fasilitas umum itu. Apalagi bangunan untuk melintasi Sungai Siak itu dibangun dengan uang rakyat dari APBD Riau sebesar Rp136 miliar.
"Pemerintah harus serius menanggapi masalah jembatan ini. Sebenarnya tinggal meminta saja ke kontraktor untuk memperbaikinya karena jembatan masih dalam masa pemeliharaan," ujarnya.
Kepala Dinas PU Riau SF Hariyanto berkali-kali berkomentar kepada media massa menyatakan bahwa Jembatan Siak III masih dalam kondisi aman meski ia mengakui ada kecacatan dalam lengkungan negatif di tengah jembatan.
Hal itu kontras dengan hasil pengukuran tim Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Riau bahwa lendutan negatif pada gelagar jembatan sudah dalam status ekstrim dan mempengaruhi daya tahan.
Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah atau Siak III menghubungkan daerah Utara dan Selatan Pekanbaru untuk menyeberangi Sungai Siak. Jembatan itu dibangun untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di daerah itu yang selama ini menggunakan Jembatan Siak I yang usianya sudah lebih dari 30 tahun.
Bangunan itu diresmikan pada 3 Desember 2011, bertepatan dengan perayaan Ulang Tahun Gubernur Riau HM Rusli Zainal yang dilakukan di tengah jembatan tersebut.
Panjang jembatan mencapai 520 meter, lebar 11 meter dan ketinggiannya 11 meter dari muka air tertinggi. Struktur bentang utama jembatan menggunakan rangka baja pelengkung. Sedangkan, konstruksi bentang pendekat menggunakan empat "steel box girder" dan delapan "steel girder" dan pondasi bangunan bawah dengan bor pile.
Pembangunan jembatan itu awalnya dilaksanakan kontraktor PT Rantau Bais Sawit Family hingga 2007. Kemudian pengerjaannya diambilalih oleh PT Waskita Karya sejak 2008 hingga 2011.
Berita Lainnya
DPRD: Kondisi Jembatan Siak III Memprihatinkan
27 September 2013 8:00 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB