Nelayan diminta waspada cuaca buruk

id nelayan diminta, waspada cuaca buruk

Pekanbaru - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengimbau nelayan pengguna perahu tradisional tetap waspada cuaca buruk di perairan Riau yang bisa menyulut angin kencang penyebab gelombang tinggi.

Analis BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Yudhistira Mawaddah di Pekanbaru, Kamis mengatakan, tinggi gelombang di wilayah perairan Riau seperti Bengkalis dan Selat Malaka bagian Selatan untuk malam ini hingga beberapa hari ke depan masih berkisar 0,5-1,0 meter.

Sementara untuk perairan Dumai, Rokan Hilir, Meranti dan perairan Indragiri Hilir tinggi gelombang berkisar antara 0,75-1,25 meter.

Kondisi demikian menurutnya masih normal dan layak untuk aktivitas pelayaran jenis kapal apapun, namun Yudhistira tetap mengiimbau nelayan untuk warpada cuaca buruk.

Untuk arah angin menurutnya, pada umumnya masih bertiup dari arah yang bervariasi namun masih didominasi dari arah Barat Laut hingga Timur Laut dengan kecepatan berkisar antara tujuh hingga 25 kilometer per jam yang dapat menyulut kemunculan gelombang tinggi.

"Pada saat kondisi cuaca buruk di perairan, maka kecepatan angin bisa mencapai 30 hingga 50 kilometer per jam dan tinggi gelombang bisa mencapai lebih dua meter," katanya.

Selanjutnya dari hasil monitoring citra satelite awan, analisa streamline dan kondisi fisis serta dinamis udara, pada umumnya cuaca di sebagian besar wilayah Provinsi Riau cenderung cerah hingga berawan.

Peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang menurutnya, terjadi pada sore atau malam hari di sebagian wilayah Provinsi Riau khususnya bagian Barat dan perairan serta daratan pesisir.

Untuk suhu udara di perairan maupun di daratan Riau, Yudhistira menerangkan minimum masih berkisar 24,0 derajat Celsius dan maksimal 31,0 hingga 34,0 derajat Celsius.

"Untuk kelembaban udara minimum 60 persen dan maksimal 98 persen," katanya.