Kehadiran KPK Pengaruhi Persiapan PON

id kehadiran kpk, pengaruhi persiapan pon

Kehadiran KPK Pengaruhi Persiapan PON

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Gubernur Riau HM Rusli Zainal mengungkapkan kehadiran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kini tengah melakukan penyidikan dugaan korupsi proyek Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII, telah mempengaruhi persiapan panitia penyelenggara di daerah.

"Saya dapat keluhan dari panitia dan staf dinas mereka merasa was-was dan khawatir, maklumlah kita ini siapa yang mau diperiksa (KPK)," kata Rusli Zainal di Pekanbaru, Selasa (17/4).

Seperti diketahui, penyidik KPK hingga saat ini terus berada di Pekanbaru dalam proses penyidikan dugaan gratifikasi proyek pembangunan sarana PON Riau. KPK juga telah menetapkan empat orang tersangka, dimana dua diantaranya adalah anggota DPRD Riau.

Sedangkan, sisanya adalah pegawai dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau dan pegawai dari PT Pembangunan Perumahan (PP). Mereka diduga terlibat dalam dugaan gratifikasi dalam revisi Perda No.6 tahun 2010 tentang penambahan anggaran venues menembak PON XVIII.

Bahkan, Kemenkum HAM juga telah mengabulkan permintaan KPK untuk mengeluarkan surat pencegahan ke luar negeri bagi Gubernur Riau HM Rusli Zainal dan mantan Kepala Dispora Riau Lukman Abbas.

Menurut Gubernur, kehadiran KPK menimbulkan ketakutan dari panitia penyelenggara dan pegawai pemerintah terutama dalam hal penggunaan anggaran untuk persiapan PON. Meski begitu, ia menyatakan Pemerintah Provinsi Riau siap membantu KPK agar proses hukum berjalan lancar.

"Kita tahu semua KPK itu lembaga 'super body', jadi kita dukung mereka," kata Rusli Zainal yang juga menjabat Ketua Panitia Besar (PB) PON XVIII Riau.

Gubernur berharap kasus hukum yang sedang berjalan tidak membuat surut kinerja panitia penyelenggara di daerah. Karena itu, ia mengatakan akan terus melakukan koordinasi dengan seluruh Panitia Besar PON Riau agar pendanaan tidak terganggu dan sesuai dengan prosedur hukum sehingga tidak menimbulkan kerugian negara.

Selain itu, gubernur juga mengatakan akan makin intensif berkoordinasi dengan tim "techical deligate" dan pengarah dari Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam mempersiapan PON. Sebab, ia mengakui persiapan panitia sangat berat, diperkirakan sekitar 100 hari tersisa, menjelang pembukaan PON XVIII pada 9 September 2012.

"Saya akui dengan jujur ini persiapan sangat berat. Karena itu, saya minta PB PON dan dinas terkait untuk tetap semangat, jangan ada yang tidak berani untuk melaksanakan tugas secara proporsional, dan biarkan proses hukum oleh KPK terus berlanjut," kata Rusli Zainal.