City rebut gelar setelah bangkit saat "injury time"

id city rebut, gelar setelah, bangkit saat, injury time

City rebut gelar setelah bangkit saat "injury time"

Manchester (ANTARARIAU) - Gol Sergio Aguero pada menit ke-93 mengamankan kemenangan Manchester City atas QPR 3-2, pada saat timnya mencetak dua gol saat "injury time" untuk merebut gelar pertama mereka dalam 44 tahun, menyingkirkan tim sekota sekaligus juara bertahan, Manchester United.

Beberapa detik setelah peluit akhir pertandingan berbunyi di Sunderland, di mana United menang 1-0, City masih tertinggal 1-2 dari QPR dan terlihat akan menjadi tim pertama dalam 23 tahun yang memasuki pertandingan terakhir musim dengan menduduki peringkat pertama dan gagal menjadi juara, lapor AFP.

Namun, dengan QPR yang memainkan 36 menit terakhir hanya dengan sepuluh pemain menyusul diusirnya Joey Barton, Aguero memainkan umpan satu-dua dengan Mario Balotelli, menghindar dari bek Nedum Onuoha dan melepaskan tembakan melewati Paddy Kenny.

Stadion Etihad pun bergemuruh menyambut gol tersebut, dan saat peluit panjang berbunyi dua menit kemudian, menutup petang yang luar biasa, yang mengakhiri musim paling menakjubkan sepanjang sejarah Liga Utama.

Sebuah gol yang dibukukan Pablo Zabaleta pada babak pertama, terlihat akan menghapus semua potensi kekecewaan bagi City.

Namun Djibril Cisse dan Jamie Mackie mampu mencetak gol yang membuat QPR berbalik unggul. Sayangnya, QPR dirugikan dengan diusirnya Joey Barton akibat ia menyikut Carlos Tevez, sehingga pasukan Roberto Mancini memerlukan dua gol, yang tidak kunjung tiba sampai masa injury time, di mana Edin Dzeko melakukan sundulan di menit ke-91 untuk membuat skor menjadi imbang 2-2.

Gol pembuka tercipta pada enam menit menjelang babak pertama usai, yang bersumber dari pemain yang jarang mencetak gol, Zabaleta, dan seharusnya membuat City mampu menghapus semua rasa gugup.

Pemain belakang Argentina tersebut mengawali gerakannya di sisi kanan, David Silva dan Yaya Toure meneruskannya dengan umpan pendek terukur, yang membuat Zabaleta dapat berlari menyongsong umpan daerah dan melepaskan tembakan yang tidak dapat dibendung kiper Kenny.

Namun tiga menit babak kedua bergulir, perburuan gelar juara menjadi sengit berkat serangan pertama QPR pada pertandingan ini.

Bola panjang dari mantan pemain sayap City, Shaun Wright-Phillips seharusnya bukan masalah bagi bek Joleon Lescott, namun sundulannya malah mengarah langsung ke Cisse yang merangsek ke depan, dan dengan satu langkah memasuki area pertahanan City, ia melepaskan tembakan melewati kiper City, Joe Hart.

Ini seharusnya menjadi titik balik bagi QPR, namun enam menit menit kemudian tindakan ceroboh Barton membuat dirinya diusir oleh wasit.

Setelah bersitegang dengan Tevez di tepi kotak penalti QPR, Barton terlihat menyikut wajah Tevez, dan setelah berkonsultasi dengan hakim garis, wasit Mike Dean langsung memberi kartu merah pada Barton.

Barton kemudian terlihat dengan jelas menendang Aguero dari belakang saat dirinya meninggalkan lapangan, hal ini membuat suasana lapangan semakin kisruh.

Ketika tensi pertandingan berhasil dikembalikan, kelihatannya hanya masalah waktu bagi City untuk mencetak gol kedua yang sangat penting, bagaimanapun mereka tidak siap untuk aksi Rangers di menit ke-65.

Pemain pengganti, Armand Traore, berlari di posisi sayap kiri dan mengirim umpan silang yang diselesaikan Mackie dengan sundulan. Sundulan Mackie gagal dihentikan Hart dan Lescott yang mencoba menyundul bola sebelum melewati garis gawang.

Kekalahan traumatis sempat menggelayuti kubu City, sebelum Dzeko dan Aguero mencetak gol untuk menandai salah satu pertandingan paling layak dikenang sepanjang sejarah Liga Utama.