Lancang Kuning Berlayar Ke Menado

id lancang kuning, berlayar ke menado

Lancang Kuning Berlayar Ke Menado

Pekanbaru, (AntaraRiau) - Petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, berencana menampilkan miniatur perahu "Lancang Kuning" dalam suatu pameran di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada 31 Mei hingga 4 Juni 2012.

"Kami berupaya menampilkan miniatur perahu 'Lancang Kuning' pada pameran di Manado sebagai ajang kreativitas kerajinan tangan penduduk," kata Kepala Disperindag Pemkot Pekanbaru, El Syabrina dihubungi Senin.

Dia mengatakan bahwa pameran tersebut bertajuk "City Expo" di Kota Manado diikuti sejumlah daerah di Indonesia dengan tujuan menampilkan hasil kerajinan rakyat unggulan untuk dapat diperdagangkan dan bila perlu dijadikan sebagai industri.

Sedangkan "Lancang Kuning" merupakan sebuah perahu resmi berwarna kuning yang mampu menyeberangan laut luas dan saat ini hanya tinggal legenda.

Demikian pula bahwa perahu itu adalah milik Kerajaan Siak Sri Indrapura, Provinsi Riau dan hingga kini dijadikan maskot.

Bagi sebagian warga Kota Pekanbaru, miniatur perahu itu dapat dijadikan sebagai cendera mata bagi pelancong yang bertandang ke wilayah ini.

Pada umumnya, miniatur perahu itu dikerjakan dengan peralatan sederhana secara rumahan oleh penduduk terutama di sekitar Sungai Siak, Pekanbaru.

Selain itu, aparat Disperindag Pekanbaru juga memamerkan makanan keripik nenas yang merupakan komoditi unggulan bagi warga setempat untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga.

Namun keripik nanas tersebut diolah oleh penduduk Kota Pekanbaru untuk dijual sebagai oleh-oleh dan dikerjakan dengan industri rumahan.

Sebelumnya, semula nanas hanya dijual secara eceran oleh petani yang bermukim di pinggiran Kota Pekanbaru, tapi karena kurang laku akibat banyaknya buah sejenis dari luar daerah termasuk dari Brastagi, Sumut dan Solok, Sumbar, maka warga menjadi kreatif untuk diolah.

Menurut dia, nanas yang semula kurang laku itu kemudian dikupas dalam bentuk tipis lalu direbus setelah diberikan bumbu dan dijemur.

Setelah dijemur pada panas memadai, akhirnya digoreng sehingga menjadi keripik dengan rasa yang khas sebagai bahan makanan atau kudapan.

Meski begitu, keripik nanas dari Pekanbaru memiliki rasa tersendiri, karena buah itu tidak mengandung banyak air, seperti buah sejenis di Pulau Jawa.