Pekanbaru Bangun Saluran Kendali Banjir

id pekanbaru bangun, saluran kendali banjir

Pekanbaru Bangun Saluran Kendali Banjir

Pekanbaru, (antarariau) - Aparat Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, membangun saluran pembuang untuk mencegah banjir terutama di kawasan pemukiman di Kecamatan Sukajadi agar ketika hujan pemukiman penduduk tidak tergenang air bah.

"Beberapa ruas jalan yang biasanya tergenang kami bangun saluran pembuang," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Pekanbaru, Dedi Gusriadi di Pekanbaru, Selasa.

Menurut dia, saluran pembuang yang dibangun tersebut seperti di Jalan Dahlia dan jalan Durian, Kecamatan Sukajadi supaya tidak lagi menjadi kawasan langganan banjir.

Pihak Dinas PU Pekanbaru, katanya, membangun saluran pembuang itu secara bertahap karena terbatasnya dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2011.

Selain membangun saluran pembuang, pihaknya juga melakukan pengerukan beberapa saluran seperti di jalan Nangka dan Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru.

Bahkan pihaknya juga mengeruk anak sungai yang mulai dangkal mengunakan alat berat supaya ketika musim hujan air dapat mengalir lancar hingga ke Sungai Siak.

Namun pihaknya belum membangun saluran di kawasan Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru karena terbatasnya dana yang tersedia.

Sebelumnya, hujan yang turun semalaman Rabu (23/5) menyebabkan ribuan rumah penduduk di Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, terendam banjir akibat saluran pembuang tidak mampu menampung air sehingga meluap ke pemukiman warga.

Banjir juga menyebabkan jalan masuk ke perumahan terutama di jalan Sempurna, Kelurahan Tampan tidak dapat dilewati kendaraan jenis sedan.

Warga setempat terpaksa siaga malam hari karena air diperkirakan terus naik akibat saluran pembuang dibangun pengembang terlalu dangkal.

Akibat banjir itu, maka warga terpaksa menghubungi petugas PLN untuk memutuskan sementara aliran listrik, mereka khawatir terjadi hubungan arus pendek listrik.

Sedangkan lokasi terparah berada di RT 03/06 Kelurahan Tampan, maka warga tidak sempat memindahkan perabotan rumah dan akhirnya basah.