Casillas: Perseteruan Barca-Madrid Adalah Masa Lalu

id casillas perseteruan, barca-madrid adalah, masa lalu

Casillas: Perseteruan Barca-Madrid Adalah Masa Lalu

Gdansk, Polandia, (antarariau) - Pelatih Timnas Spanyol, Vicente Del Bosque, dan dua pemain, Iker Casillas dan Andres Iniesta, mengatakan pada Sabtu waktu setempat, bahwa perselisihan antara pemain-pemain Real Madrid dan Barcelona merupakan masa lalu.

Dua klub raksasa Spanyol tersebut merupakan rival abadi di atas lapangan, dan hal itu memicu pertikaian terbuka antara pemain-pemain di kedua kubu.

Meski kiper Real, Casillas, mengakui bahwa hal itu merupakan kejadian di masa lalu, ia menegaskan bahwa saat ini semua hal telah dijernihkan.

"Itu akan menjadi masalah jika kami bermain di Piala Eropa pada tahun lalu, namun saat ini (hubungan) kami baik-baik saja dan kami akan bermain (bersama)," kata kapten Spanyol ini.

"Tahun lalu pemain-pemain Barcelona dan Real Madrid tidak berada dalam situasi bagus, namun sekarang terdapat motivasi kuat bagi kami semua, tidak masalah klub mana yang diperkuatnya."

"Tentu saja anda tidak setuju namun anda harus melihat sisi baiknya. Kami memiliki hubungan yang hebat, kami bermain untuk tim-tim kami, namun sekarang kami bermain untuk timnas."

Gelandang Barcelona, Iniesta, mengatakan bahwa menyapu noda-noda lama merupakan hal yang sia-sia.

"Kami tidak perlu menguraikan topik ini, tidak ada gunanya untuk membicarakan hal itu sekarang, itu akan (menjadi tindakan) bodoh," tuturnya.

"Kami semua ada di sini untuk mempertahankan ide yang sama di atas segalanya, untuk memainkan (permainan di) Piala Eropa sebaik yang kami mampu."

"Atmosfer di kamp dan hubungan kami sempurna, semuanya berjalan lancar."

Bahkan pelatih Del Bosque menegaskan bahwa semua masalah tersebut bagai 'air di bawah jembatan.'

"Ini adalah masa lalu, ini bukan topik saat ini. Atmosfer di tim sangat hebat, mereka bekerja bersama," ucapnya.

"Ini terjadi di grup, terkadang anda memiliki rivalitas namun kami telah melaluinya."

Sang juara bertahan, Spanyol, memulai kampanye Piala Eropa mereka dengan menghadapi Italia di Grup C pada Minggu.

Kedua tim ini bertemu di perempat final kompetisi ini empat tahun silam, dengan Spanyol yang keluar menjadi pemenang melalui adu penalti. Namun pada Agustus, sang juara dunia kalah 1-2 di Bari.

"Italia telah berubah, mereka mengganti beberapa pemain, mereka mengganti pelatih dan gaya mereka, maka ini akan menjadi pertarungan bagi kami," kata Del Bosque, mengacu pada banyak perbedaan sejak pertemuan kedua tim empat tahun yang lalu.

"Kami ingin menjadi tim yang memiliki inisiatif dan bermain dengan dinamisme. Kami memiliki tim yang kuat, kami adalah juara dunia."

"Kami bertemu di Bari, mereka merupakan tim yang sangat kuat dam kami harus meletakkan semuanya kepadanya."

Italia bermain di fase kualifikasi untuk turnamen ini di bawah asuhan Cesare Prandelli, dengan empat bek reguler, namun sang pelatih telah mengubah sistem dengan tiga bek tengah saat menghadapi Spanyol, dengan gelandang AS Roma, Daniele De Rossi, memainkan peran sebagai libero.

Del Bosque mengakui bahwa hal itu telah memberikan ketidak pastian kepada dirinya.

"Kami telah menyaksikan Italia dan gaya permainan Prandelli. Kami tidak tahu apa yang akan ia mainkan, kami tidak dapat menyebutkannya," aku sang pelatih.

"Itu telah berubah, namun De Rossi sudah bermain dalam posisi ini, itu adalah keputusan pelatih, dan kami harus bereaksi terhadap hal itu, namun itu tidak begitu penting."

"Tugas kami adalah mempersiapkan taktik, mental, dan fisik pada bentuk terbaik. Gaya permainan kami sendiri adalah hal terpenting."