EURO: Inggris Harus Perbaiki Finishing

id euro inggris, harus perbaiki finishing

Krakow, Polandia (antarariau) - Roy Hodgson menantang Inggris untuk mengasah serangan mereka saat menghadapi Swedia, namun ia yakin timnya akan memiliki 'kartu as' ketika Wayne Rooney telah kembali dari sanksinya.

Inggris kembali ke markas mereka di Krakow pada Selasa pagi, setelah tampil cukup baik untuk mengamankan hasil imbang 1-1 melawan tim favorit Grup D, Prancis.

Seperti yang diharapkan, rencana permainan Inggris didasarkan pada kesolidan pertahanan, dengan pemain-pemain menyerang Prancis yang selalu mengancam namun gagal menembus pertahanan pasukan Hodgson untuk kurun waktu yang lama.

Ketika Hodgson tidak akan peduli terhadap kritik-kritik yang dialamatkan pada timnya - di mana bek Prancis yang membawa negara tersebut menjuarai Piala Dunia 1998, Marcel Dessaily, meremehkan penampilan Inggris dengan menyebut tim tersebut 'rapuh' - sang pelatih berharap timnya dapat memberi lebih banyak masalah pada Swedia saat menyerang, ketika kedua tim bertemu pada Jumat (15/6).

"Pada sepertiga terakhir, benar kan?" jawab Hodgson ketika ditanyai bagian mana di timnya yang harus dibenahi.

"Sekali atau dua kali, khususnya pada babak pertama (melawan Prancis), terdapat beberapa serangan balik yang sangat menjanjikan, dan mereka gagal melakukannya sebab kami mencoba operan satu sentuhan untuk menyelesaikannya dan bukan mencoba melakukan lebih banyak sentuhan."

"Prancis sebaliknya. Mereka tidak memainkan banyak sepak bola satu sentuhan di sekitar kotak penalti. Mereka banyak memainkan dua, tiga sentuhan, menahan bola, dan mengajukan pertanyaan lain."

"Terkadang saya pikir kami ingin mencoba dan menyelesaikannya dengan cepat. Saya pikir ini karena intensitas Liga Inggris."

Hodgson yakin kekuatan serangan Inggris yang dibangun Ashley Young dan Danny Welbeck akan berkembang, di saat mereka mendapatkan lebih banyak pengalaman.

"Anda harus ingat bahwa kami memiliki Ashley Young, yang tidak selalu bermain di posisi tersebut, dan Danny Welbeck, yang saat ini baru berusia 21 tahun dan melakukannya dengan sangat baik," kata Hodgson.

"Anda harus mengingat fakta bahwa mereka memiliki (Karim) Benzema, yang sedikit lebih tua dan bermain untuk Real Madrid, dan Samir Nasri."

"Mungkin saat melihat mereka, anda dapat berharap sedikit lebih banyak dari mereka, ketika mereka berada di sepertiga lapangan terakhir, dari yang saya harapkan dari pemain-pemain kami saat ini."

Hodgson sekarang harus mempertimbangkan untuk mengatur ulang serangan Inggris pada pertandingan terakhir mereka, ketika Rooney akan dapat kembali dimainkan.

Saat itu kemungkinan Rooney akan mengisi posisi penyerang kedua, dengan Young yang bergerak melebar, dan Welbeck memimpin lini serangan.

"Kartu as sesungguhnya, saya pikir, semestinya Wayne Rooney, sbab ia sangat bugar, dan ia jarang bermain," kata Hodgson.

"Ia benar-benar tidak dapat menanti untuk kembali ke lapangan, dan jika ia dapat bermain seperti Wayne Rooney, maka kami akan sedikit lebih sulit untuk dikalahkan."

"Anda hanya dapat mengambil keuntungan dari memiliki seseorang dengan kualitas seperti dirinya di tim anda."

Sementara itu Hodgson mengakui tantangan terbesar Inggris antara saat ini dan pertandingan Jumat dengan Swedia di Kiev, adalah memastikan para pemainnya mendapatkan istirahat yang cukup.

Pertanyaan-pertanyaan terbesar adalah seputar masa pemulihan dua gelandang tengahseniornya, Steven Gerrard dan Scott Parker.

Gerrard dan Parker berlari di sepanjang pertandingan saat melawna Prancis, untuk melapis setiap area di Donbass Arena, untuk melindungi keempat bek.

Apakah kedua pemain tersebut dapat mereproduksi level penampilan yang sama setiap empat hari saat menghadapi Swedia dan Ukraina, akan menjadi sangat penting bagi harapan Inggris untuk lolos dari fase grup.

"Itu adalah pertanyaan besar," aku Hodgson.

"Saya tidak berpikir bahwa saya akan menjadi satu-satunya pelatih yang menanyakan mengenai hal itu pada pemain-pemainnya di turnamen ini, namun meski mereka berdua sudah berusia di atas 30 tahun, keduanya bekerja benar-benar keras."

"Namun saya yakin saya tidak akan menjadi satu-satunya pelatih yang kagum 'dapatkah mereka melakukannya setiap empat hari?' Namun ini adalah tentang turnamen sepak bola."

"Dan apa yang harus kami pastikan adalah, jika mereka tidak dapat (bermain), adakah orang yang siap untuk berada di sana dan melakukan pekerjaan yang sama."