Tambang Emas Liar Cemari Sungai Di Inhu

id tambang emas, liar cemari, sungai di inhu

Pekanbaru, (antarariau) - Beberapa warga di Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, resah karena Sungai Indragiri yang selama ini digunakan untuk mencuci dan mandi tercemar limbah penambangan emas liar.

"Air sungai kami sudah keruh dan tidak dapat lagi dipakai untuk mandi dan cuci," kata Ny. Warsih (36) warga Desa Baturijal Hulu, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, dihubungi dari Pekanbaru, Jumat.

Menurut dia, air sungai setempat tercemar akibat beroperasinya penambang emas tanpa izin (PETI) yang berlokasi di Kecamatan Peranap, Kecamatan Kelayang, Kecamatan Batang Peranap, ada 200 penambang yang beroperasi di sepanjang Sungai Indragiri.

Selain keruh, air sungai juga sudah tercemar oli karena aktivitas penambangan menggunakan mesin di sepanjang aliran sungai tersebut.

Bahkan para penambang juga menggunakan kimia merkuri yang berfungsi sebagai pengikat atau pemisah emas pada pasir yang ditambang.

Namun aktivitas penambangan juga berada di dekat masjid, sekolah maupun pemukiman warga lainnya, mesin penambang membuat telinga warga menjadi pekak.

Warga juga sudah melaporkan ke Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Indragiri Hulu tapi belum juga ada jawaban karena masih dicarikan solusi terbaik menyangkut masalah tersebut.

Pendapat senada juga diutarakan Jamaludin (40) warga Desa Tanjung Beludu, Kecamatan Kelayang dan Asmardan (35) penduduk Desa Pematang Benteng, Kecamatan Batang Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu.

Asmardan mengatakan, belakangan ini air Sungai Indragiri sudah keruh, maka kegiatan warga untuk mandi dan cuci terganggu, padahal sebelum adanya kegiatan penambangan emas, air sungai jernih.

Menurut dia, warga pernah protes kepada penambang liar dengan tuntutan agar usaha mereka ditutup, maka sempat beberapa pekan kegiatan penambangan terhenti.

Setelah beberapa bulan belakangan ini kegiatan penambangan kembali marak, dan tuntutan warga setempat diabaikan begitu saja.

Camat Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Ardiansyah Eka Putra di tempat terpisah kepada wartawan membenarkan adanya aksi unjuk rasa ke kantor kecamatan setempat.

"Tuntutan warga itu sudah kami sampaikan ke bupati dan DPRD setempat, sekarang lagi dibahas dan dicarikan jalan keluar tentang penambangan emas tanpa izin itu," kata Ardiansyah.