Kemandirian Sistem Pembangkit PLN Riau Baru Upaya

id kemandirian sistem, pembangkit pln, riau baru upaya

Pekanbaru, (antarariau) - PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau mengupayakan kemandirian sistem pembangkit untuk menunjang kebutuhan listrik yang terus mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya.

"Kami terus berupaya untuk kemandirian sistem pembangkit yang selama ini memang masih ketergantungan dengan sistem interkoneksi," kata General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR), Djoko Abumanan, di Pekanbaru, Selasa.

Ia menjelaskan, kemandirian sistem pembangikit tersebut sejauh ini terus diupayakan dengan memabangun berbagai jenis pembangkit dengan format sistem yang memadai dan awet untuk difungsikan selama bertahun-tahun.

Sejumlah sistem pembangkit yang dimaksud untuk menuju kemandirian itu, kata dia, saat ini masih terus dipacu kesiapannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan Raya, Pekanbaru berkekuatan 2x100 Mega Watt (MW).

Ia menambahkan, saat ini di Riau terdapat sebanyak 15 pembangkit dengan sumber energi yang beragam. Mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kotopanjang turbin satu berkekuatan 38 MW, PLTA Kotopanjang turbin dua (38 MW), dan juga PLTA Kotopanjang turbin tiga juga berkekuatan 38 MW.

Selain itu, demikian Djoko, juga ada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Teluk Lembu 1 dengan sumber energi yakni sebesar 14 MW, PLTG Teluk Lembu 2 juga 14 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Teluk Lembu berkekuatan 40 MW.

Kemudian ada juga PLTD juga Teluk Lembu yakni dengan energi sebesar 5 MW, PLTG Riau Power (3 MW), PLTG Teluk Lembu (15 MW), PLTG Duri Sunyaragi (18 MW), serta PLTG Duri Gili Timur dengan sumber hasil energi yakni sebesar 15 MW.

"Selanjutnya ada juga PLTD sewa di Pekanbaru dengan kekuatan yakni 40 MW, serta PLTD sewa di Dumai (30 MW) dan PLTD sewa di Duri sebesar 60 MW," katanya.

Dengan demikian, kata dia, total investasi energi yang telah tersedia yakni ada sebesar 368 MW. "Itu artinya Riau masih defisit listrik sekitar lebih 30 MW yang harus didistribusi dari sistem interkoneksi," katanya.