Tingkat Kedatangan Pemudik Di Bandara Pekanbaru Masih Tinggi

Pekanbaru, (antarariau) - Arus balik jalur udara pada hari kedelapan Lebaran Idul Fitri 1433 H di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, masih padat dengan prediksi jumlah penumpang mencapai 9.000 orang.

"Untuk hari ini, masih ada sekitar 32 penerbangan pesawat untuk keberangkatan dan ada sebanyak 32 penerbangan untuk kedatangan," kata Ibnu Hasan selaku Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Senin siang.

Ibnu mengatakan, diprediksi jumlah penumpang baik kepergian maupun kedatangan pada hari ini yakni sekitar 9.000 orang, atau terisi seat (kursi) sebanyak 90 persen.

Tujuan dominan menurutnya masih sama seperti hari sebelumnya, yakni Pekanbaru-Jakarta, kemudian Pekanbaru-Medan dan Pekanbaru-Batam.

Kendati demikian, kata dia, juah penumpang pada arus balik Lebaran hari ini tidak sepadat hari sebelumnya (Minggu 26/8) dimana juah penumpang untuk kedatangan maupun keberangkatan yakni ada lebih dari 9.400 orang.

"Jumlah itu merupakan yang tersesar pada musim libur Lebaran tahun ini," katanya.

Dia menjelaskan, pada Minggu (26/8), jumlah pesawat ada sebanyak 34 armada atau sekitar 68 rute penerbangan baik kedatangan maupun kepergian.

Dari 34 armada pesawat itu, demikian Ibnu, empat diantaranya merupakan pesawat tambahan yang sengaja dioperasikan sejumlah maskapai untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada musim mudik dan arus balik Lebaran tahun ini.

Jumlah tersebut, kata dia, juga merupakan jumlah maksimal yang dikerahkan para maskapai, dan jumlah penumpangnya sama dengan 98 persen dari kursi tersedia.

"Sejauh ini semuanya masih aman-aman saja dan lancar. Belum ada kendala yang berarti," katanya.

Hanya, kata dia, pada musim mudik dan arus balik Lebaran kali ini, beberapa maskapai sempat menunda keberangkatan dan kedatangan armadanya menimbang berbagai faktor teknis.

"Namun hal itu tak lantas mengganggu laju arus mudik dan arus balik untuk jalur udara. Semuanya masih dalam kondisi yang aman dan kondusif," katanya.