Rp68 Juta Dan Perhiasan Raib Seketika

id rp68 juta, dan perhiasan, raib seketika

Rengat, (antarariau.com) - Suminten (38), warga KM delapan Kuantan Babu, Kecamatan Rengat panik ketika mengetahui tas miliknya yang diletakkan dibawah meja jualan lantai dasar Pasar Rakyat Kota Rengat raib dibawa kabur pencuri, Kamis (17/1) sekitar pukul 07.30 Wib.

"Tas milik saya raib,padahal didalam tas tersebut terdapat uang tunai senilai Rp 68 juta, emas 20 mayam serta surat berharga,"katanya dengan nada sedih, Jumat (18/1) di Rengat.

Dikatakannya, diperkirakan kerugian yang dialaminya mencapai Rp100 juta, dengan kejadian itu membuat Pasar Rakyat Kota Rengat heboh. Sebab saat itu pasar tengah ramai dikunjungi pembeli karena peristiwa terjadi pada pagi hari. Diduga pelaku dua orang wanita yang berpura-pura menawr dan akan membeli tahu.

"Saya baru mengetahui tas sudah hilang saat akan memasukkan uang hasil jualan. Sebab sejak pagi pembeli sudah ramai," ujar Suminten dengan wajah pucat pasi.

Suminten menceritakan, bahwa uang tersebut sebagian merupakan hasil berjualan dan sebagian lagi merupakan uang Jamsostek milik suaminya yang sudah mengundurkan diri tempatnya bekerja. Rencananya uang tersebut akan digunakan untuk membeli sapi dan sekaligus membangun kandang sapi tersebut. setelah kejadian Dirinya sempat mencoba mencari pelaku pencurian itu, bahkan hingga berkeliling pasar,namun tidak berhasil menemukannya. Dengan kejadian ini bukan saja dirinya terlihat gusar, namun tetangga tempat Suminten berjualan pun terlihat sedih karena rekannya tersebut mengalami kerugian besar.

"saya sangat kasihan melihat Suminten, karena mendapatkan uang sebanyak itu bukanlah gampang, tiap hari membanting tulang jualan dipasar," ulasnya.

Sementara itu, Sutikno, pedagang yang berjualan persis disebelah korban menuturkan bahwa Suminten merupakan pedagang tahu dan tempe yang paling laris di Pasar Rakyat Kota Rengat. Hampir setiap pagi, selalu banyak pembeli yang datang untuk memborong tahu Suminten. Apalagi lokasi berjualanya paling sudut, sehingga pembeli bisa berdiri disamping Suminten karena saking ramainnya.

"Tadi pagi ada beberapa perempuan berdiri di samping Suminten ingin membeli tahu. Seingat saya salah satunya memakai baju hitam. Saya sudah bilang kalau mau membeli tahu dari depan saja, tetapi dia tetap saja di samping Suminten," ucapnya.

Sutikno mengatakan, jika tidak sibuk, dirinya setiap hari selalu memperhatikan para pembeli di sekitar Suminten. Namun saat kejadian ia juga tengah sibuk melayani pembeli sehingga tidak bisa terlalu memperhatikan para pembeli yang datang di tempat Suminten.

"Keterangan Suminten uang itu akan digunakannya untuk membeli lembu dan membangun kandang. Sementara Sebagian dari uang itu merupakan uang dari pencairan dana Jamsostek milik suaminya yang telah berhenti bekerja," sebutnya.

Meski sempat membuat pasar Rakyat Kota Rengat heboh, semua pedagang pada gusar dan siaga, namun aktivitas jual beli tetap berjalan normal.

Kapolres Inhu AKBP Aris Prasetyo yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Dodi Harza Kusumah membenarkan adanya kejadian tersebut di Pasar Rakyat Kota Rengat, Kamis (17/1) sekitar pukul 07.30 Wib. Dari laporan korban, diketahui bahwa tas itu berisi uang senilai Rp68 juta, emas 20 mayam terdiri dari 8 mayam gelang dan 12 mayam liontin dan kalung. Selain itu didalam tas juga terdapat BPKB dan STNK kendaraan bermotor serta buku tabungan BRI.

"Korban juga sudah melaporkan kehilangan buku rekeningnya di Bank BRI untuk diblokir. Saat ini kami tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini," jelasnya.

Dodiju ga mengimbau agar masyarakat tidak membawa uang dalam jumlah besar ataupun perhiasan yang mencolok di tengah keramaian, apalagi di pasar. Sehingga tindak kejahatan dapat dihindari.

Kepala UPT Pasar Rakyat Kota Rengat, Aris Prasetyo mengungkapkan bahwa kejadian ini merupakan yang ketiga kalinya terjadi di pasar Rakyat Kota Rengat. Pihaknya sudah mengimbau agar para pedagang ataupun masyarakat yang ke pasar untuk tidak membawa uang dalam jumlah besar ataupun perhiasan berharga.

"Dari ketiga kejadian itu korbannya selalu para pedagang. Makanya kita terus mengimbau jangan membawa uang dalam jumlah besar ke pasar ataupun perhiasan," terangnya.

Aris menambahkan setiap hari terdapat enam orang personil Satpol PP yang berjaga di Pasar Rakyat Kota Rengat. Namun jumlah tersebut tidak akan mampu memantau seluruh aktivitas jual beli, sebab jumlah pedagang mencapai 800 orang, belum termasuk pembeli yang datang.

Karena itu, guna meningkatkan pengamanan dan mencegah terjadinya aksi pencurian, pihaknya tengah berupaya untuk memasang CCTV di Pasar Rakyat Kota Rengat, agar seluruh aktivitas dipasar dapat terpantau dengan baik setiap harinya.

"Untuk tahun 2013 ini memang belum ada dianggarkan, tetapi telah enai hal ini telah dibicarakan dengan seluruh pedagang dipasar,"