Bustarizal Sempat Menjadi "Dewa Penyelamat"

id bustarizal sempat, menjadi dewa penyelamat

Pekanbaru, (antarariau.com) - Bustarizal, buron kasus pemalsuan Penetapan Angka Kredit (PAK) di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Riau dahulunya sempat sebagai "dewa penyelamat" atas rumitnya birokrasi penjaringan mutu pendidikan.

"Ketika itu sekitar tahun 2006-2007, para guru di Riau sangat kesulitan untuk mendapatkan PAK agar naik golongan. Birokrasinya rumit, karena seorang guru harus mencari tahu sendiri hasil ilmiahnya ke Jakarta," kata Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Wilayah Riau, Isjoni, di Pekanbaru, Rabu.

Begitu sulitnya mendapatkan PAK, demikian Isjoni, kemudian tiba-tiba muncul nama Bustarizal dan sekelompok orang lainnya berkomplot dengan pria buronan yang sempat dikabarkan telah meninggal dunia itu.

Ketika itu, kata Isjoni, Bustarizal kerap memberikan janji-janji kemudahan bagi kalangan guru yang ingin naik golongan dari penilaian Kementerian Pendidikan Nasional.

Kehadiran Bustarizal menurut dia, sangat membantu ribuan guru di Riau sebagai perpanjangan tangan, mirip biro jasa yang mendapatkan imbalan berupa hadiah atas upaya-upaya yang dilakukannya.

"Tidak dipungkiri, guru yang menggunakan jasa Bustarizal itu harus mengeluarkan uang tambahan. Nilainya pasti juga beragam," katanya. Namun belakangan, kata dia, sekitar tahun 2008-2009, diketahui PAK yang dikeluarkan Bustarizal ternyata palsu atau dimanipulasi.

Akibatnya, demikian Isjoni, ketika itu ada lebih dari 1.820 guru yang diturunkan pangkat dan jabatannya karena karya ilmiahnya dianggap juga palsu.

Aparat Polda Riau pun melakukan penelusuran dengan menyelidiki kasus itu hingga akhirnya Bustarizal ditetapkan sebagai tersangka.

"Harapan saya, kasus ini segera dituntaskan karena telah 'menganiaya' ribuan guru di Riau," katanya.

Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Hermansyah mengatakan sebelumnya di tahun 2010 memang sempat dikabarkan Bustarizal telah meninggal dunia saat menjalankan Umroh di Mekkah. Akibatnya, penyidik kesulitan untuk mengungkap kasus tersebut.

"Namun belakangan ada masyarakat yang melihat keberadaan tersangka buron itu. Tentunya perburuan terhadap Bustarizal kembali dilakukan," katanya.