Jakarta, (antarariau.com/ANTARA News) - Penderita obesitas memiliki risiko terkena banyak penyakit dan salah satunya adalah gangguan nyeri sendi, kata ahli fisiologi dari departemen rehabilitasi medik FKUI-RSCM, Dr.dr. Tirza Z Tanin, SpKFR (K).
Pada seminar Women's Health Expo di Jakarta, Minggu, Tirza menjelaskan bahwa gangguan nyeri sendi pada awalnya terjadi akibat gangguan postur tubuh pada penderita obesitas.
"Kalau kita berdiri tegak ada gaya gravitasi dari pertengahan tubuh yang membuat posisi tubuh tetap seimbang. Pada obesitas, garis grafitasi akan bergeser akibat tumpukan lemak di sekitar pinggang," kata Tirza.
Akibat pergeseran tersebut, penderita obesitas seringkali terserang nyeri pada punggung bawah, perkapuran rawan sendi pada lutut, kaki teper, gangguan pola jalan, nyeri pada sebagian besar otot, serta perkapuran rawan sendi.
"Pada penderita obesitas, otot kaki melemah. Akibatnya ligamen mengalami kelenturan sehingga bentuk kaki berubah menjadi 0 atau X," jelas Tirza.
Dia mengemukakan penderita harus menjalani terapi modifikasi gaya hidup, dengan mengubah pola makan serta olahraga teratur.
Berita Lainnya
Mengatasi nyeri sendi usai sembuh dari COVID-19
03 August 2021 11:32 WIB
Atasi mual hingga nyeri sendi, para ibu hamil bisa konsumsi bahan herbal
13 November 2020 10:35 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB