Pekanbaru, (antarariau.com) - Felda Palm Industries SDN BHD Jengka 21 Palm Oil Mill Malaysia terus menggiatkan upaya meningkatkan kesejahteraan petani sawit secara sosial dan ekonomi dengan memberikan berbagai kemudahan.
"Berbagai kemudahan itu mulai dari pemberitahuan penetapan harga tandan buah segar secara terbuka 'on line' via internet, pemberian lahan seluas 10 hektare per petani, pembentukan koperasi, dan pengembangan usaha kreatif," kata Manajer Felda Mohammad Noor Latif dalam keterangannya kepada Antara, Rabu.
Ia mengemukakan hal itu di hadapan Tim Penetapan Harga TBS Provinsi Riau ke Federal Land Development Authority (Felda), atau Felda Palm Industries SDN BHD Jengka 21 Palm Oil Mil, Malaysia pada tanggal 26--27 Maret 2013. Kemudian, tim melanjutkan kunjungan kerja ke Bangkok hingga 29 Maret 2013.
Kunjungan delegasi Riau dipimpin Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zulher, yang beranggotakan sebanyak 26 orang terdiri atas utusan perusahaan sawit di antaranya PT PN V, PT Asian Agri unsur petani sawit serta sejumlah staf Dinas Perkebunan Provinsi Riau, itu adalah dalam rangkaian melihat bagaimana penetapan harga TBS kelapa sawit dan manajemen sistem perkebunan plasma dan inti.
Menurut dia, untuk pemberian lahan kebun seluas 10 hektare per petani itu akan bisa menjadi hak milik penuh setelah 30 tahun. Ini berkenaan dengan tiap program pembangunan perkebunan khusus kelapa sawit di Malaysia dengan motto "rakyat didahulukan pencapaian (hasil) diutamakan".
"Artinya dalam hal ini, perlakuan dan pembinaan terhadap plasma dan inti tetap sama dan tidak dibeda-bedakan. Namun, tetap dalam koridor taat aturan," katanya.
Ia menjelaskan bahwa hubungan antara bapak angkat dan petani sangat kuat karena memang saling membutuhkan, dan saling ketergantungan untuk saling meraih untung.
Untuk mengawasi kebijakan dan program yang sudah ditetapkan tersebut, kata dia, pengurus Felda terus menjaga sistem dan memberikan pembinaan serta pengawasan keuangan.
"Bentuk lainnya dalam kebijakan Felda adalah mendukung peningkatan kesejahteraan petani melalui program pendapatan tambahan melalui perluasan usaha peternakan, kerajinan, koperasi, dan lainnya," katanya.
Tingginya komitmen Felda dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan karyawannya lebih akibat diterapkannya sistem QMS (sistem manajemen mutu), OSH (keselamatan dan kesehatan kerja), EMS (sistem manajemen lingkungan), sebuah standar yang diakui secara internasional untuk kualitas produk, manajemen, dan keselamatan dalam organisasi dan juga lingkungan.
Sementara itu, Jengka 21 POM dianugerahi sertifikasi ISO 9001 untuk kedua, 14001 dan OHSAS 18001 pada tanggal 1 September 2010.
Di samping itu, sebuah pengawasan/pemeriksaan kepatuhan dilakukan oleh SIRIM pada tanggal 7-8 September 2012 tanpa ketidaksesuaian dicatat.
Berita Lainnya
Presiden Joko Widodo sebut peningkatan ekspor pertanian dorong kesejahteraan petani
14 August 2021 16:00 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB