Iran Luncurkan Google Earth Islami

id iran luncurkan, google earth islami

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Iran dikabarkan akan meluncurkan layanan pemetaan tiga dimensi (3D) versi Islam. Hal ini muncul setelah pejabat Teheran telah lama menuding layanan pemetaan dari Google Earth dijadikan dunia Barat untuk memata-matai Negeri Mullah itu.

Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Kamis (11/4), Kementerian Informasi dan Komuniasi Iran mengumumkan hal itu pada pekan ini dan menyebut bahwa Iran sedang mengembangkan perangkat yang disebut sebagai Google Earth islami. Layanan pemetaan itu direncanakan sudah siap digunakan dalam empat bulan ke depan.

"Persiapan untuk meluncurkan proyek peta dunia tiga dimensi milik kita sendiri telah dibuat dan kami saat ini sedang menciptakan sebuah pusat data yang mampu memproses berbagai informasi," kata pejabat dari kantor berita Mehr, Muhammad Hassan Nami.

Iran memang sering mencurigai bahwa layanan situs dari Barat kerap melakukan penyadapan. "Kami akan melakukan yang terbaik untuk memulai Google Earth islami dalam empat bulan ke depan sebagai situs nasional kita yang dapat memberikan layanan dalam skala global."

"Jika dilihat dari permukaan Google Earth memang menyediakan layanan kepada para penggunanya. Namun, pada kenyataannya, organisasi intelijen berada di belakang layanan itu untuk mendapatkan informasi dari negara-negara lain," ujar Nami.

Namun, Kementerian Informasi dan Komunikasi Iran tidak menjelaskan lebih jauh apa perbedaan layanan pemetaan versi Iran dengan Google Earth, dan apa yang membuat layanan itu kemudian disebut sebagai versi Islam.

"Kami sedang mengembangkan layanan ini dengan pandangan Islam yang ada di Iran dan kami akan menaruh beragam informasi di situs kami yang nantinya dapat membawa orang-orang melihat dunia secara nyata. Nilai-nilai yang kami punya di Iran adalah nilai-nilai Tuhan dan ini yang akan menjadi perbedaannya," ucap Nami.

Pada Desember tahun lalu, Iran telah meluncurkan situs berbagi video versi mereka sendiri yang dimaksudkan untuk bersaing dengan situs berbagi video milik Google yakni YouTube. Ini lantaran Youtube dianggap tidak pantas oleh rezim Islam.