Pekanbaru, (antarariau.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan suhu atau temperatur udara mencapai 36,6 derajat celsius yang terjadi di Riau pada pada Senin (15/4) merupakan yang terparah sepanjang sepuluh tahun terakhir.
"Dari hasil analisa dan koreksi data yang kami punya, sejak tahun 2003 belum pernah terjadi suhu udara mencapai 36,6 derajat celsius," kata Analis BMKG Stasiun Pekanbaru Warih Budi Lestari kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Pada tahun 2003 hingga 2009, demikian Warih, suhu udara tertinggi hanya mencapai 35,5 derajat celsius.
Sementara di tahun 2010, kata dia, memang pernah terjadi suhu udara yang juga ekstrem, namun masih mencapai 36,5 derajat celsius.
Begitu juga di tahun 2011 dan 2012 temperatur udara terekstrem hanya mencapai 35,6 derajat celsius.
"Itu artinya, suhu udara yang mencapai 36,6 derajat celsius yang terjadi pada Senin (15/4) merupakan yang terparah atau terpanas selama sepuluh tahun terakhir," katanya.
Suhu udara yang begitu panas menurut Warih disebabkan beberapa faktor diantaranya banyaknya terbentuk daerah tekanan rendah.
Dalam beberapa hari terakhir, menurut analis BMKG, ada tiga daerah tekanan rendah yang terbentuk hingga mengakibatkan masa udara di atas permukaan Sumatra khususnya Riau menjadi tertarik ke pusat daerah tekanan rendah itu.
Yang pertama terbentuk di Samudra Hindia tepatnya pada Barat Pulau Sumatra, dimana menurut dia, kondisinya telah berlangsung sejak dua hari terakhir.
Kemudian, kata dia, daerah tekanan rendah juga terbentuk di daerah Laut Cina Selatan dan wilayah Selatan Pulau Jawa.
"Pembentukan daerah tekanan rendah ini mengakibatkan sebagian besar Sumatra khususnya Riau menjadi minim hujan dan begitu terasa panas dan gerah," katanya.
Sebelumnya sejumlah warga di Kota Pekanbaru merasa begitu terganggu dengan kondisi panas diatas normal yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. ***4*** (T.KR-FZR)
Suhu Udara 36,6 Derajat Terparah Sepanjang Sepuluh Tahun Terakhir
