BI: Pemindahan ISG Rugikan Ekonomi Riau

id bi pemindahan, isg rugikan, ekonomi riau

Pekanbaru, (antarariau.com) - Asisten Direktur Perwakilan Bank Indonesia (BI) Riau M. Abdul Majid Ikram mengatakan pemindahan lokasi pelaksanaan Islamic Solidarity Games (ISG) ke Jakarta sangat merugikan Provinsi Riau dari sisi ekonomi.

"Pemindahan ISG sangat berdampak pada ekonomi, bahkan kami juga akan melakukan koreksi terhadap pertumbuhan ekonomi Riau tahun ini," kata Abdul Majid di Pekanbaru, Selasa.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo Senin (22/4) menyatakan terpaksa memindahkan lokasi ISG yang semula di Kota Pekanbaru, ke Jakarta karena beberapa kendala penting.

Alasannya, karena tuan rumah Riau belum siap akibat kendala utang di Stadion Utama Riau, kesiapan sejumlah arena, waktu yang mepet dengan palaksanaan Pilkada Gubernur Riau, serta status hukum Gubernur Riau Rusli Zainal yang menjadi tersangka kasus korupsi.

Abdul Majid mengatakan, pertumbuhan ekonomi Riau pada triwulan I/2013 tanpa minyak dan gas (migas) mencapai 7,59 persen dan 2,14 persen dengan migas. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II bakal melambat karena imbas dari pemindahan ISG ke Jakarta.

"Pelaku bisnis yang akan sangat dirugikan diantaranya adalah sektor transportasi, pengusaha hotel dan restoran, serta UMKM," ujarnya.

Menurut dia, Riau akan kehilangan potensi uang beredar yang sangat besar karena kepindahan ISG ke Jakarta.

"Dana dari pemerintah pusat yang hilang untuk pelaksanaan ISG sebesar Rp200 miliar, sedangkan dari APBD Riau mencapai Rp45 miliar," katanya.

Karena itu, ia menilai Pemerintah Provinsi Riau harus menyelesaikan kendala selaku tuan rumah dan meyakinkan pemerintah pusat bahwa Riau siap menjadi tuan rumah.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau, Ondi Sukmara, menambahkan potensi uang yang hilang dari pelaku bisnis tersebut sangat besar dari pemasukan yang berasal dari atlet yang akan berlaga di ISG.

"Okupansi hotel yang harusnya mencapai 90 persen selama ISG terpaksa hilang. Padahal dari 5.000 atlet plus ofisial yang berlaga nanti juga akan membayar 50 dolar AS per orang," katanya.

Selain itu, ia mengatakan pengusaha hotel, katering hingga penyedia jasa lainnya akan kehilangan potensi uang dari para tamu penting (VIP) dan undangan yang sedikitnya mencapai 600 orang.

"Tamu-tamu super penting dari negara-negara Arab diperkirakan akan membayar 5.000 dolar AS selama menginap, dikali mereka menginap 10 hari di Pekanbaru. Sangat banyak kerugian Riau karena ISG dipindah," katanya.

Karena itu, ia berharap pemerintah akan bersikap arif untuk tidak memindahkan ISG ke Jakarta, melainkan cukup mengundur jadwalnya ke Oktober.