Objek Wisata Air Terjun Batang Koban Memprihatinkan

id objek wisata, air terjun, batang koban memprihatinkan

Objek Wisata Air Terjun Batang Koban Memprihatinkan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Objek wisata air terjun Batang Koban di Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, kondisinya memprihatinkan, sehingga sulit bagi wisatawan lokal untuk mencapai lokasi itu.

"Sarana dan prasarana objek wisata air terjun Batang Koban sudah tidak terawat, dan dibiarkan begitu saja," kata Isnan Kahar (38) warga Muara Fajar, Rumbai, ketika ditemui di Pekanbaru, Minggu.

Isnan berkunjung ke objek wisata tersebut pekan lalu ketika usai menemui orangtuanya yang sakit di Kecamatan Hulu Kuantan, Kuantan Singingi.

Padahal, menurut dia, tempat air terjun tersebut merupakan salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Kuantan Singingi.

Belakangan ini kondisi objek wisata itu tidak terawat, termasuk menuju jalan masuk, dan sekitar pinggir Sungai Kuantan.

Ketika hendak ke objek wisata tersebut, pengunjung harus melewati dermaga yang semula dapat dilalui, tapi belakangan telah hancur terutama bagian pinggir meski terbuat dari beton.

Selain itu, jalan dari dermaga ke lokasi sebagai penghubung mengunakan tiang sekitar 25 meter juga mengalami nasib serupa.

Bahkan, tiang penyangga dermaga banyak yang patah dan miring, maka pengunjung akan kesulitan ketika melintas dan harus hati-hati bila tidak bisa hayut terbawa arus sungai.

Ketika berkunjung ke objek wisata itu dua tahun lalu sudah jauh berbeda bahwa air terjun yang biasanya terawat tapi kini rumput sudah setinggi dengkul orang dewasa.

Namun, kondisi sekitar air terjun sudah menyeramkan, karena banyak rumput liar dan dedauan pohonn bergururan, terkesan tidak ada perawatan dari aparat terkait Pemkab Kuantan Singingi.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pemkab Kuantan Singingi, Harmonise di lokasi terpisah mengakui kondisi objek wisata air terjung Batang Koban tidak terawat.

Harmonise mengatakan untuk perawatan obyek wisata perawatan tentunya harus ada dana dan pemerintah daerah belum mengucurkan.

Demikian pula pihaknya mengakui dermaga sebagai pintu masuk ke obyek wisata itu juga mengalami kerusakan dan butuh biaya perawatan yang besar.