Masyarakat Pekanbaru Hiajaukan Pinggiran Sungai Siak

id masyarakat pekanbaru, hiajaukan pinggiran, sungai siak

Pekanbaru, (antarariau.com) - Sejumlah warga yang berdiam di pinggiran Kelurahan Tebing Tinggi-Okura, Kota Pekanbaru, Riau, kini terus menggencarkan kegiatan penghijauan sepanjang 2 km dengan menanam bibit berembang dan bambu.

"Penghijauan ini mendesak dilakukan sebab kondisi bantaran Sungai Siak yang berada di Kecamatan Rumbai Pesisir itu kini mengalami beberapa ancaman, di antaranya penurunan kualitas dan kuantitas Sungai Siak, pencemaran air, dan abrasi," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus, M.T. di Pekanbaru, Kamis.

Gerakan penghijauan ini juga didukung oleh WWF dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekanbaru.

Menurut Firdaus, dua jenis pohon itu cocok ditanam karena mampu menahan abrasi sungai ke bibir-bibir tebing Sungai Siak yang berarti dari segi konservasi untuk menahan laju pengikisan daratan.

Penghijauan tersebut, kata dia, sekaligus juga membantu pengayaan ekologi karena kawasan pantai yang ditanami berembang dapat menjadi tempat berkembang biaknya ikan-ikan yang tentunya ini akan dapat menjadi salah satu sumber daya hayati yang tidak ternilai harganya.

"Apalagi bambu berfungsi sebagai komoditas pengganti kayu yang sangat potensial dikembangkan untuk jangka panjang. Bambu kini sudah masuk dalam skala industri pengganti kayu di beberapa negara berkembang, misalnya, Cina," katanya.

Ke depan, kata dia, diharapkan Okura nantinya dapat menjadi kawasan yang dikenal sebagai daerah penghasil bambu, khususnya di Riau.

Oleh karena itu, kata dia, keberadaan sungai harus dapat dijaga dari kegiatan yang berdampak negatif, terhadap kelestarian sungai tersebut.

"Pekanbaru sebagai salah satu kota yang dialiri Sungai Siak seharusnya bangga. Akan tetapi, memang disayangkan sebagian masyarakat kota Pekanbaru terabaikan dan terhimpit oleh derap langkah moderniasai kota yang tumbuh berkembang menjadi kota metropolitan," katanya.

Data Pemkot Pekanbaru menyebutkan bahwa Sungai Siak adalah sebuah sungai yang terletak di Provinsi Riau, Indonesia. Merupakan sungai terdalam di Indonesia, yang kedalamannya dahulu mencapai 30 meter. Namun, akibat pendangkalan, kini tinggal sekitar 18 meter. Dahulunya sungai ini dapat dilalui oleh kapal-kapal besar, seperti kapal tanker dan kapal peti kemas.

Pada sehiliran sungai tersebut terdapat banyak pabrik, di antaranya pabrik kelapa sawit, pabrik pengolahan kayu, dan juga pabrik kertas.

Beberapa jembatan besar dibangun untuk melintasi sungai itu, di antaranya Jembatan Siak I di Kota Pekanbaru dan dikenal juga dengan sebutan Jembatan Leighton yang diambil dari nama perusahaan yang membangun jembatan tersebut (PT Leighton Indonesia Construction Company).

Keberadaan Sungai Siak sendiri telah lama menjadi kebanggaan masyarakat Riau dan namanya telah dikenal sebagai urat nadi transportasi air dari masa ke masa. Sungai Siak tercatat sebagai sungai terdalam di Indonesia.