BPBD : Kebakaran Lahan Landa 90 Desa Riau

id bpbd , kebakaran lahan, landa 90, desa riau

Pekanbaru, (antarariau.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau menyatakan satelit pemantau cuaca dan panas bumi mendeteksi sebanyak 159 "hotspot" yang diduga sebagai kebakaran lahan melanda 90 desa.

Data NOAA yang diterbitkan BPBD Riau, Senin, menyebutkan Kabupaten Rokan Hilir merupakan wilayah dengan terbanyak titik panas terbanyak, yakni melanda 22 desa atau kelurahan di daerah itu.

Sejumlah desa yang dimaksud tersebar disejumlah kecamatan, diantaranya Desa Sungai Daun, Teluk Piyai, Sungai Kubu, Teluk Nilap, Sungai Majo, Rokan Baru, Rantau Panjang Kiri, Teluk Pulau Hilir, Bagan Sinemba, Teluk Pulau Hulu, Balam Sempurna, Bangko Pusako, Melayu Besar, Balam Sepurna, Bango Sakti, Rantau Bais, Tanjung Medang, Teluk Mayang, Putat, Siarang Arang, Air Hitam, dan desa Rantau Kopar.

Di masing-masing desa tersebut terdeteksi ada sekitar satu hingga lima titik panas yang diindikasi sebagai peristiwa kebakaran hutan atau lahan.

Kemudian, Kabupaten Pelalawan dimana diduga titik kebakaran lahan terjadi disebanyak 20 desa di sana, di antaranya Desa Kuala Tolam, Sungai Ara, Teluk Dalam, Kualau Panduk, Sekijang Mati, Pengkalan Kerinci, Merbau, Terbanggiang, Teluk Meranti, Pangkalan Panduk, Terbangiang, Tambun, Tambak, Sorek Dua, Sorek satu, Segati, Genduang, Kesuma, Lubuk Kembang Bunga dan Desa Pelalawan.

Titik panas juga terdeteksi di Kabupaten Indragiri Hilir yang tersebar di sebanyak 14 desa, meliputi Desa Simpang Kateman, Sungai Junjangan, Kuala Sebatu, Karya Tani, Redang, Serange, Talang Mulya, Talang Bersemi, serta Desa Anak Talang.

Untuk di Kabupaten Siak, "hotspot" tersebar di sebanyak sembilan desa, seperti desa San-sam, Tasik Betung, Lubuk Umbut, Minas Barat, Penyengat, Merempan, Kuala Gasib, Dayun, dan Desa Meredan.

NOAA juga mendeteksi titik panas berada di tujuh desa yang ada Kabupaten Bengkalis, meliputi Desa Sebangar, Tasik Serai, Petani, Sungai Limau, Pinggir, Bandar Jaya, serta Desa

Melibur.

Selanjutnya di Kabupaten Rokan Hulu terdapat enam desa yang diindikasi banyak lahan terbakar, seperti Desa Bonai, Kepenuhan Hilir, Sontang, Kepenuhan Tengah, Benca Kesuma, dan juga Desa Rokan.

Kuantansingingi menurut NOAA juga terdeteksi titi kebakaran lahan berada di enam desa, meliputi Desa Kota Baru, Sungai Kuning, Kasang, Pangkalan, Ibul, serta desa Sungai Besar.

"Hotspot" juga berada di Kabupaten Kampar dan Kota Dumai masing-masing terdeteksi berada di empat desa yang ada di sejumlah kecamatan dua kabupaten itu.

Seperti Desa Buluh Nipis, Balung, Sungai Pagar, dan Desa Teluk Paman (Kampar), kemudian Desa Basilambaru, Lubuk Gaung, Jaya Mukti, dan juga Desa Bukit Kapur.

Sementara yang terakhir, titik kebakaran lahan terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti yakni di Desa Tanjung Peranap dan satu lagi di Pekanbaru berlokasi di Kelurahan Tampan.

Sampai hari ini, pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama BPBD serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Manggala Agni serta jajaran TNI/Polri terus berupaya melakukan pemadaman api di sejumlah wilayah terparah dengan menggunakan teknologi canggih.

Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Hujan Buatan BPPT, Heru Widodo kepada Antara di Posko Satgas Penanggulangan Bencana Asap Provinsi Riau di Pekanbaru mengatakan, upaya pemadaman api guna meminimalisasi kabut asap di Riau diperkirakan akan menghabiskan anggaran lebih dari Rp20 miliar.