Hujan Buatan Riau Hari Ini Diprediksi Maksimal

id hujan buatan, riau hari, ini diprediksi maksimal

Pekanbaru, (antarariau.com) - Upaya hujan buatan mengatasi bencana kabut asap menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di berbagai wilayah kabupaten di Provinsi Riau hari ini diprediksi akan maksimal menghasilkan hujan.

"Dari radar Malaysia, gangguan siklon atau badai tropis di Filipina dan perairan Natuna sudah mulai memudar. Itu artinya, pergerakan angin di Riau sudah mulai normal kembali," kata Kepala Unit Pelaksana teknis Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Heru Widodo kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Dengan kondisi demikian, menurut dia, pertumbuhan awan-awan akan lebih baik sehingga upaya pemuaian atau penaburan garam diprediksi akan berhasil menghasilkan hujan cukup deras.

Sebelumnya, kata dia, ada lebih empat ton garam yang telah di tebar di sejumlah wilayah seperti Bengkalis dan Rokan Hilir, Indragiri Hilir dan Kota Dumai.

Upaya tersebut menurut dia cukup berhasil, namun hujan yang dihasilkan masih belum cukup maksimal untuk memadamkan titik-titik api di Riau.

"Bahkan ada di satu wilayah, terjadi hujan ringan, namun justru pergerakannya melenceng hingga ke wilayah pantai," katanya.

Namun kalau dilihat dari kondisi cuaca hari ini, kata dia, peluang terjadinya hujan cukup besar karena pertumbuhan awan sudah mulai membaik.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru secara terpisah menyatakan peluang hujan ringan secara alami cukup besar terjadi pada sore dan makam hari ini.

Analis lembaga pemantau cuaca itu, Yudhistira Mawaddah Warahma, mengatakan, dari hasil monitoring citra satelit awan, analisa streameline dan kondisi fisis serta dinamis udara, pada umumnya cuaca di wilayah Provinsi Riau cerah hingga berawan dan berselimut kabut asap tebal.

Namun menurut dia, hari ini pertumbuhan awan mulai membaik hingga berpeluang terjadi hujan dengan intensitas ringan dan masih bersifat lokal.

"Peluang hujan kuat berada di wilayah Riau bagian tengah seperti Kabupaten Siak, Bengkalis, Kampar dan Kota Pekanbaru," katanya.

Sementara untuk arah angin pada umumnya masih bertiup dari arah Barat Daya hingga Barat laut dengan kecepatan berkisar 8 hingga 30 kilometer per jam.

"Untuk temperatur maksimum, masih sangat ekstrem, yakni mencapai 36 derajat celsius. Masih rawan terjadi kebakaran lahan," katanya.