BNPB: Ribuan Lahan Perusahaan HTI Terbakar

id bnpb ribuan, lahan perusahaan, hti terbakar

BNPB: Ribuan Lahan Perusahaan HTI Terbakar

Pekanbaru, (antarariau.com) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan telah terdeteksi ada ribuan lahan hutan tanam industri milik beberapa perusahaan "raksasa" di Provinsi Riau hangus terbakar.

"Namun jumlah pastinya masih dalam tahap perhitungan. Kemudian terbanyak lahan milik masyarakat," kata Humas BNPB Agus Wibowo kepada Antara di Posko Satgas Penanggulangan Bencana Asap Provinsi Riau di Pekanbaru, Rabu.

Selain lahan HTI, data BNPB juga menyebutkan ada ribuan lahan gambut yang belum dilakukan penanam serta lahan perkebunan kelapa sawit milik perushaan dan masyarakat di beberapa kabupaten di Riau yang juga terbakar.

"Namun datanya masih dalam tahap perhitungan, nanti setelah ada akan kami sampaikan ke masyarakat melalui media," katanya.

Ia mengatakan untuk mengatasi persoalan kebakaran lahan di Riau, sejumlah perusahaan HTI dan perkebunan tersebut telah menyewa beberapa helikopter untuk diperbantukan ke BNPB dari perusahaan penyedia jasa dan armada udara jenis helikopter, PT Fly Komala Indonesia.

"Ada dua perusahaan yang merental helikopter milik PT Fly Komala Indonesia, yakni PT Musimas Group dan PT Riau Andalan Pulp dan Paper (RAPP)," kata komandan pilot helikopter dari perusahaan tersebut, Acpten Sonny Sumarsono di Pelanbaru.

PT Sinarmas Group memiliki beberapa anak perusahaan perkebunan dan HTI di Riau seperti PT Indah Kiat Pulp dan Paper (IKPP)dan masih banyak lagi.

Sementara PT RAPP merupakan perusahaan HTI yang juga memiliki banyak anak perusahaan yang beroperasi di berbagai wilayah kabupaten di Riau.

Keduanya juga merupakan group dari perusahaan kehutanan dan perkebunan terbesar di Asia, yakni Asia Pulp & Paper (APP) dan Asia Pacific Resources International (APRIL).

Capten Sonny mengatakan, Sinarmas Group ada dua helikopter yang direntak ke PT Fly Komala Indonesia untuk diperbantukan mengatasi masalah kebakaran lahan di Riau.

"Sementara RAPP juga dilaporkan ada dua helikopter yang juga diperbantukan untuk mengatasi kebakaran lahan ini," katanya.

Dia mengatakan, setiap peristiwa kebakaran lahan, luasanya selalu dilaporkan ke pilot untuk ditindaklanjuti dengan memprioritaskan titik-titik yang akan di lakukan pemadaman dengan menggunakan bom air.

Untuk luasan lahan HTI milik Sinarmas Grup seperti IKPP dan lainnya, demikian Sonny, dilaporkan sudah lebih 2.000 hektare yang terbakar.

"Tersebar di sejumlah wilayah perkebunan. Sementara untuk kawasan HTI milik RAPP, sejauh ini belum diinformasikan. Kemungkinan juga ribuan hektare," katanya.

Capten Sonny mengatakan, peristiwa kebakaran di sejumlah lahan HTI di Riau sudah sangat sering terjadi, namun indikasinya tanpa disengaja.

Kebakaran dilaporkan kebanyakan terjadi di lahan-lahan sengketa yang berbatasan dengan lahan HTI milik perusahaan.

Akibat tidak terkendali, demikian Sonny, kebakaran kemudian merambat ke lahan perusahaan-perusahaan itu dengan luasan yang mencapai ribuan.

"Upaya pemadaman oleh dua perusahaan ini telah dilakukan, namun terkendala cuaca. Dari pengalaman saya selama belasan tahun menjadi pilot watter bomming, seperti apapun upaya dilapangan, tidak akan bisa memadamkan api, kecuali terjadi hujan," katanya.

Komantan Satuan Tugas Udara (Danlanud) Kolonel Penerbangan Andyawan yang juga menjabat sebagai Komandan Satgas Udara Penanggulangan Bencana Asap Provinsi Riau, mengatakan, saat ini ada sebanyak delapan helikopter yang terlibat dalam upaya penanggulangan bencana asap di Riau.

"Dua diantaranya bantuan dari Sinarmas Grup, dan dua lagi dari RAPP," katanya.

Andyawan mengatakan, strategi pemadam kebakaran dengan menggunakan bom air tersebut akan lebih maksimal dengan adanya bantuan tersebut.

"Tiga helikopter akan diterbangka ke utara meliputi Kota Dumai dan Bengkalis. Sementara tiga lagi memadamkan api di wilayah selatan meliputi Pelalawan dan sebagian Kampar," katanya.

Sementara sisanya, demikian Danlanud, ada yang stanby dan ada juga yang melakukan patroli untuk mendeteksi titik-titik kebakaran lahan.