BPBD: Kebakaran Riau Terjadi di Lahan Baru

id bpbd kebakaran, riau terjadi, di lahan baru

BPBD: Kebakaran Riau Terjadi di Lahan Baru

Pekanbaru, (antarariau.com) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Said Saqlul Amri menyatakan kebakaran lahan dan hutan yang kembali marak dan menimbulkan kabut asap kuat dugaan terjadi di lokasi area pembukaan lahan baru.

"Sebagian besar kebakaran terjadi di lokasi baru, bukan dari sumber titik api yang lama menyala kembali. Bisa dilihat dari helikopter di udara," kata Said Saqlul di Pekanbaru, Rabu.

Selama dua hari terakhir asap sisa kebakaran hutan dan lahan terus menyelimuti Kota Pekanbaru. Kondisi tersebut mulai mengganggu kesehatan warga, dan Dinas Kesehatan Provinsi Riau telah menyatakan kualitas udara dalam status bahaya akibat tercemar asap.

Menurut Said, kebakaran lahan akan terus terjadi selama tidak ada kesadaran dari warga untuk berhenti membakar lahan dalam proses pembukaan lahan baru.

"Selama warga terus membuka lahan dengan membakar, kebakaran dan asap akan terus terjadi dan kami juga akan terus melakukan upaya yang sama terus menerus," katanya.

Selain itu, ia juga berharap agar upaya penegakan hukum dari Polda Riau segera dipercepat agar memberi efek jera kepada para pembakar lahan. Ia mengatakan, sejauh ini Polda Riau telah menetapkan lebih dari 20 orang tersangka pembakar lahan yang semuanya adalah warga yang berprofesi sebagai petani.

Untuk upaya pemadaman kebakaran, ia mengatakan sebagian besar pasukan fokus untuk memadamkan kebakaran di Kabupaten Pelalawan. Pemadaman dilakukan dari pasukan darat yang terdiri dari TNI AD, Polri dan BPBD berjumlah 250 personel serta dibantu dengan helikopter yang menjatuhkan bom air.

"Kita fokus di Pelalawan karena titik api disana cukup banyak, dan lokasinya dekat dengan Pekanbaru. Jadi kita harap di Pelalawan segera bisa ditanggulangi dan Bandara Pekanbaru tidak lagi terganggu asap kebakaran," lanjutnya.

Sedangkan, upaya pemadaman kebakaran dari udara masih mengandalkan satu helikopter jenis Bolco sewaan BNPB dan pesawat Sikorsky.

"Kita sangat mengandalkan pesawat Sirkorsky karena bisa menjatuhkan air hingga 3,5 ton sekali terbang, dan bisa sampai 120 kali penjatuhan," katanya.

Ia menambahkan, berdasarkan pantuan satelit NOAA 18 titik panas di Riau cenderung menurun dalam dua hari terakhir. Pantuan pada tanggal 27 jumlahnya mencapai 152 titik, dibandingkan sehari sebelumnya mencapai 264 titik panas.

"Sampai tadi jam dua siang, pantuan dari NOAA 18 menunjukan titik panas nihil. Semoga memang seperti itu seterusnya," ujar Said Saqlul.

Ia mengatakan, pemerintah dalam melakukan upaya pemadaman kebakaran hanya mengandalkan pencitraan dari satelit NOAA 18 dibandingkan satelit lainnya.

"Citra dari NOAA 18 lebih valid untuk mengindikasikan kebakaran, karena belum tentu titik panas merupakan titik api," katanya.