Hujan Buatan Dibiayai PLN Rp10 Miliar Gagal

id hujan buatan, dibiayai pln, rp10 miliar gagal

Hujan Buatan Dibiayai PLN Rp10 Miliar Gagal

Pekanbaru, (Antarariau.com) - General Manager PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara Wilayah Riau dan Provinsi Kepulauan Riau Dodi Benjamin Pangaribuan mengakui pembuatan hujan buatan dengan biaya Rp10 miliar untuk menambah air waduk PLTA Koto Panjang gagal.

"Hujan buatan yang dilakukan pada 27 Agustus 2013 dengan teknik modifikasi cuaca itu memang membutuhkan biaya besar dan hujan turun namun tidak di tempat yang diinginkan," kata Dodi Benjamin Pangaribuan di Pekanbaru, Kamis.

Menurut Dodi, karena upaya yang dilakukan PT PLN bersama BPPT Pusat belum berhasil maka akan dicoba lagi pada pertengahan September 2013, namun keberhasilannya juga tergantung pada kelembaban air di awan dan arah angin.

Ia mengatakan, upaya itu akan dilakukan beberapa kali dan besar-kecilnya biayanya tergantung kebutuhan perjalanan pesawat khusus dalam menebar garam di awan.

"Melalui hujan buatan ini diharapkan paling tidak bisa mengisi setengah waduk jika airnya mulai kosong separuh," katanya seraya mengasumsikan pemenuhan air waduk jika dari alam membutuhkan hujan tujuh hari berturut-turut.

Akan tetapi jika hujan sehari dua hari, selama dua jam hingga tiga jam maka ketersedian air di tiga waduk Maninjau, Singkarak dan Koto Panjang itu hanya akan naik 10 cm. "Itupun sudah bagus," ucapnya.

Hujan buatan yang dibiayai oleh PT PLN Pusat ini, katanya, pada tahun lalu berhasil namun dalam tahun ini belum beruntung.

Ia menjelaskan pemadaman bergilir yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir lebih akibat gangguan pada PLTU Ombilin dan air di waduk Koto Panjang juga di Teluk Lembu yang saat ini dalam kondisi kritis.