Bangkinang, (Antarariau.com) - Semangat yang begitu besar lahir dalam diri Bupati Kampar, Jefry Noer mengiringi langkah kakinya ke lokasi Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu.
Ia sengaja datang tanpa pemberitahuan ke tempat itu untuk mengetahui bagaimana prilaku dan keseriusan para peserta pelatihan setelah sehari sebelumnya ditemuinya ada peserta pelatihan yang tidak disiplin waktu, malah bermalas-malasan pada jam makan siang.
Jefry yang mengetahui ada peserta yang malas mulai terlihat kesal. “Saya membuat pelatihan semacam ini demi menjalankan tanggungjawab besar terhadap Kampar. Program lima pilar pembangunan yang sudah berjalan, bertujuan untuk mencerdaskan masyarakat dan meningkatkan taraf hidup,” ucapnya bernada tinggi.
Tiap bulan ada 240 masyarakat yang diberi pelatihan cuma-cuma. Setelah lulus dikasih pinjaman modal agar bisa berusaha dan hidupnya berubah.
Ia tegaskan, “kalau memang tak serius mengikuti pelatihan, lebih baik pulang saja dari pada dua minggu di sini, tapi tak menghasilkan apa-apa. Kasihan keluarga saudara yang lama menunggu kepulangan saudara di kampung,”.
Jefry menyampaikan keheranannya terhadap peserta yang bermalas-malasan itu, "Meski umur saya sudah lebih setengah abad, saya masih bisa seperti Kopassus. Gerak cepat demi terlaksananya misi Kabupaten Kampar ini, " ucapnya.
Kesempatan besar ini hendaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat, terutama dari kalangan keluarga kurang mampu, kok saya yang justru bersikeras memacu untuk perubahan saudara, ujarnya. Masih dalam memberikan motivasi dan pencerahan kepada para peserta, Jefry mengatakan, "kalau dikaji untung, tidak ada untungnya bagi saya, hidup saudara berubah atau tidak, kita bukan saudara, tetangga apa lagi kerabat, tapi sebagai Bupati saya mesti menjalankan tugas dan tanggungjawab,”.
Para pengasuh peserta itupun dapat bagian tumpahan kekesalannya “Saya minta semua pengasuh supaya tegas, jangan dijadikan komplek P4S ini sebagai tempat santai," kata dia.
Mulai hari ini, saya minta penilaian lebih ketat lagi. Peserta jangan sembarang lulus. Saya nanti yang malu kalau orang bilang lulusan P4S tidak punya ilmu apa-apa. Biarlah 10 orang yang lulus, yang penting bernas,” pinta pembina P4S ini.
“Saya marah kepada saudara, karena saya sayang, kalau saya tak sayang, untuk apa saya datang ke sini, lebih baik hari libur saya manfaatkan bersama keluarga. Anak saya masih ada yang kecil, kalau saudara punya keseriusan, tolong ikut aturan," pintanya.
Di penghujung luapan kekesalannya itu, Jefry memberikan nasehat dan keyakinan, "Yakinlah, semangat tinggi adalah 50 persen dari keberhasilan. Contohlah semangat petani enam sekawan di Danau Lancang yang dalam tempo 6 bulan bisa menghasilkan duit Rp 1,44 miliar dari hasil tanam cabai,” ujarnya.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB