Bangkinang, (Antarariau.com) - Wakil Ketua Dewan Pembina (wakawanbin) Partai Demokrat Provinsi Riau Jefry Noer mengingatkan semua kader di tingkat provinsi hingga ke rukun tetangga untuk lebih merapatkan barisan dalam mewaspadai kegiatan penyusupan untuk menggembosi partai.
Ia menyatakan di Pekanbaru, Selasa, masih ada dua pekerjaan lebih berat yang akan dihadapi oleh partai tahun depan yaitu Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden.
Pesan ini disampaikan oleh Bupati Kampar ini setelah sekitar 60 orang yang menyebut dirinya simpatisan PD menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PD Riau di jalan Diponegoro Pekanbaru.
Mereka mendesak Pimpinan Pusat PD memecat dua ketua DPC PD. Firdaus MT yang Walikota Pekanbaru dan Eva Yuliana, Wakil Ketua DPRD Kampar.
“Keduanya tidak memberikan dukungan sepenuh hati kepada cagub yang diusung PD (Achmad). Tapi justru mendukung secara terselubung cagub lain (Herman Abdullah),” ujar Ali Sabri, salah seorang pengunjuk rasa dalam orasinya.
Jefry tak terlalu menanggapi apa yang dituduhkan para pengunjuk rasa itu. Yang lebih terpikirkan oleh mantan anggota DPRD Riau ini justru bagaimana PD bisa lebih sukses mendulang suara pada Pileg dan Pilpres tahun depan.
“Saya sudah bilang, ada dua pekerjaan berat yang musti kita hadapi. Lantaran itu, mari kita rapatkan barisan. Hati-hati dengan penyusup yang bisa jadi punya niat menggembosi partai. Ingat, jangan buru-buru menuding dan meminta supaya kader dipecat. Apa lagi untuk memecat kader potensial yang punya massa real. Permintaan itu bukan malah menguntungkan partai. Tapi justru merugikan,” ujarnya.
Apa yang dikatakan oleh Jefry diamini oleh pengamat politik Universitas Riau, Saiman Pakpahan. “Dua kader yang diminta untuk dipecat itu adalah kader potensial yang punya posisi sangat strategis.
Keduanya punya kemampuan untuk memobilisasi sumberdaya potensial. Kalau mereka dievaluasi atau dipecat, justru akan sangat merugikan partai,” kata magister politik ini saat dihubungi lewat telepon Senin (16/9).
Rendahnya perolehan cagub yang diusung oleh PD pada Pilgubri lalu kata Saiman linier dengan tudingan pendemo itu. “Tapi apakah pemecatan akan menyelesaikan masalah? Mestinya elite PD Provinsi Riau introfeksi diri. Apakah ada kepanikan tak terkendali atau persoalan internal,” ujar lelaki yang akan mengambil doctor politik di Jerman ini.
Sebagai partai besar, elite partai kata Saiman justru musti menjaga kesolidan dan bisa membikin PD menjadi rumah sendiri bagi semua kader. Kalau itu bisa dilakukan, ndak akan ada masalah. Ndak akan ada yang loncat-loncatan,” ujarnya.
Saiman berharap, perolehan suara kader yang diusung oleh PD Provinsi Riau di Pilgubri lalu bisa menjadi cambuk. “Perbaikilah apa yang kurang. Tampilkan kepada konstituen bahwa PD adalah partai besar yang punya identitas,” pintanya.
Berita Lainnya
AHY ingatkan seluruh kader Partai Demokrat jangan terjebak politik identitas
15 September 2022 16:32 WIB
Fraksi Partai Demokrat ingatkan Pj. Bupati Kampar tak jual beli jabatan
13 June 2022 15:40 WIB
AHY ingatkan kejayaan partai Demokrat kuasai kursi DPR pada 2009
06 August 2020 15:13 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB