BMKG : Pelalawan Terbanyak "HotSpot" Riau

id bmkg , pelalawan terbanyak, hotspot riau

BMKG : Pelalawan Terbanyak "HotSpot" Riau

Pekanbaru, 4/10 (antarariau.com) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan Kabupaten Pelalawan menjadi daerah dengan penemuan titik panas (hotspot) terbanyak di Provinsi Riau.

Hasil rekaman Satelit Terra dan Aqua pada Kamis (3/10) sore seperti yang diriliskan BMKG pada Jumat pagi, kembali mendeteksi sembilan titik panas (hotspot) di Riau.

Terbanyak berada di Kabupaten Pelalawan dengan jumlah mencapai lima titik kemudian di Bengkalis ada dua "hotspot".

Sisanya terdeteksi Terra dan Aqua berada di Kabupaten Rokan Hilir dan Kota Dumai masing-masing satu titik panas.

Titik panas atau "hotspot" diindikasi sebagai peristiwa kebakaran hutan atau lahan yang kerap terjadi di lahan gambut Riau.

Menurut pakar, ada dua penyebab lahan tersebut terbakar, yakni adanya upaya pembersihan lahan untuk dijadikan kawasan perkebunan, kemudian akibat faktor ketidak sengajaan.

"Kemunculan titik panas ini disebabkan hujan yang terjadi di Riau tidak merata dan itensitasnya masih rendah," kata Warih Budi Lestari selaku analis BMKG Stasiun Pekabaru.

Lembaga tersebut juga memprakirakan, bahwa hari ini hingga beberapa hari kedepan seluruh wilayah kabupaten/kota di Riau berpeluang terjadi hujan dengan intensitasn ringan-sedang.

Namun dari 12 kabupaten/kota yang ada, sebanyak tujuh diantaranya diprediksi tingkat potensi terjadinya kebakaran masih sedang.

Tujuh daerah yang masih berpeluang terjadi kebakaran hutan atau lahan tersebut diantaranya ; Kabupaten Kampar, Bengkalis, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Meranti dan Kota Dumai.

Peristiwa kebakaran di Provinsi Riau sudah sangat sering terjadi hingga menyebabkan berbagai kawasan menjadi tercemar kabut asap.

Terparah terjadi pada beberapa bulan lalu dimana lebih dari 15 ribu hektare lahan gambut terbakar, bahkan polusi asap akibat peristiwa itu sampai ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Pemerintah telah menghabiskan puluhan miliar untuk mengatasi bencana kabut asap dan kebakaran lahan di Riau.