Pakar: Perbanyak Tanaman Karet Atasi Banjir Bandang

id pakar perbanyak, tanaman karet, atasi banjir bandang

Pakar: Perbanyak Tanaman Karet Atasi Banjir Bandang

Pekanbaru, 4/10 (antarariau.com) - Pakar pertanian dari Sumbar, Rasmi R, SST, MS1, mengisyaratkan pemerintah daerah yang daerah mereka rawan terjadinya banjir bandang untuk segera memperbanyak menanam tumbuhan karet pada kawasan hutan kritis.

"Pohon ini selain bernilai ekonomi tinggi juga pohon tersebut kurang diminati untuk ditebang karena jenis kayu belum bernilai komersial," kata dia dihubungi Antara Riau, Jumat.

Menurut Rasmi, jika gerakan menanam karet digencarkan maka akan tumbuh kawasan hutan karet yang multi fungsi yang sekaligus berfungsi mencegah erosi yang berdampak terjadinya banjir bandang itu.

Ia mengatakan, banjir bandang cenderung muncul ketika masyarakat di kawasan hutan terus mengeksploitasi hutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Apalagi faktor kemiskinan di derita oleh masyarakat berdiam di pinggiran hutan mengantungkan mata pencaharian mereka dengan menebang hutan. Bahkan dengan profesi sebagai tukang gergaji kayu bisa meningkatkan pendapatan mereka," katanya.

Banjir bandang seperti sering terjadi sebabkan makin terus terjadi juga akibat banyak kebijakan pemerintah provinsi, kota dan kabupaten yang kurang mendukung upaya penyelamatan lingkungan terutama kawasan pinggiran hutan.

Kendati program pembangunan pertanian cukup banyak, katanya, namun lebih terfokus pada komoditi tanaman pangan. Selain itu petani tanaman perkebunan kurang diperhatikan, akibatnya kerusakan aliran sungai terjadi.

"Karena itu, pemerintah perlu memberdayakan kembali organisasi sosial seperti Forum Peduli Daerah Liran Sungai (PEDAS) atau Pesatuan Petani Tanaman Perkebunan (PEPERTABUN)," katanya.

Sebab, katanya, lagi, sejak 2008 LSM ini gencar menyosialisasikan gerakan penanaman karet Klon nggul dengan menyebarkan video secara gratis tentang penanaman karet klon unggul itu.

Ia menjelaskan teknologi yang digunakan ini sangat menentukan dalam menanam kembali lahan yang gundul sehingga perlu dipilih teknologi pengairan yang praktis dan ekonomis, yaitu "irigasi gondok".

"Dengan menggunakan tekhnologi irgasi gondok ini, maka tanaman akan bisa tumbuh di tempat yang gersang sekalipun," katanya.