Pekanbaru, 10/10 (antarariau.com) - Sekitar 30 persen sampah rumah tangga dan pasar tradisional di Kota Pekanbaru, Riau, dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) Kelurahan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai dan selebihnya tercecer pada sembarang tempat.
"Dalam setiap hari hanya sekitar 320 ton dari 1.000 ton sampah yang berhasil dibawa ke Muara Fajar," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Pekanbaru Syafril di Pekanbaru.
Dia mengatakan setiap hari volume sampah di Kota Pekanbaru mencapai 1.000 ton tersebar pada 12 kecamatan dan 60 kelurahan termasuk di pertokoan dan perkampungan penduduk.
Namun untuk mengatasi masalah itu perlu ada kesadaran warga untuk mengumpulkan sampah dan tidak sembarangan berceceran di pinggir jalan.
Belakangan ini banyak warga yang mengeluh karena sampah tidak terangkut ke TPA Muara Fajar, sehingga berceceran di pinggir jalan dan menimbulkan aroma tidak sedap.
Bahkan sampah berceceran di jalan Siak II, Garuda Sakti, Bukit Barisan, Imam Munandar dan jalan Kualu, Kecamatan Tampan yang berbatasan dengan Kabupaten Kampar.
Warga setempat berupaya untuk membakar sampah tersebut, namun masih banyak yang tersisa dan dibiarkan hingga busuk dipenuhi lalat.
Sampah yang berserakan itu berada di tanah kosong, semak-semak dan persimpangan jalan, sebagian dalam bungkusan plastik dan kebanyakan telah rusak.
Menurut dia, bahwa pihaknya memaklumi adanya sampah yang berceceran tersebut karena keterbatasan armada yang tersedia.
Bahkan pihaknya mengharapkan warga dengan penuh kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya dan bila perlu mengolah menjadi kompos.
Dia mengatakan agar sampah warga dapat diangkut hingga ke TPA, maka sebaiknya dimasukkan dalam tong atau plastik mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB sesuai jadwal.
30 Persen Sampah Pekanbaru Dibuang ke TPA
