APKI Desak NGO Segera Tanam HTI

id apki desak, ngo segera, tanam hti

APKI Desak NGO Segera Tanam HTI

Pekanbaru, 10/10 (antarariau.com) - Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) mendesak organisasi nonpemerintah (NGO) seperti Greenpeace dan World Wildlife Fund for Nature (WWF) segera menerapkan praktek terbaik dalam menanam Hutan Tanaman Industri (HTI) di wilayah Indonesia.

"Buktikan Greenpeace dan WWF untuk tanam HTI sekitar 10 juta hektare atau 20 juta hektare. Buktikan kepada dunia bahwa anda itu konsen dan bukan hanya sekedar cerewet dan menurut saya kritiknya tidak membangun," ujar Wakil Ketua Umum APKI, Rusli Tan ketika dihubungi dari Pekanbaru, Rabu.

Saat ini, lanjut dia, yang bisa dilakukan NGO hanyalah melakukan kampanye negatif atau black campaign. Tentu Greenpeace dan WWF tidak menyukai komentar seperti itu atau dengan kata lain menjadi marah kepada APKI.

Tapi yang lebih bagus itu, NGO berkonsentrasi mengenai hutan dan mengajak para investor dari luar negeri atau mengudang pemain untuk datang ke Indonesia secara bersama-sama untuk tanam HTI yang sekarang luas HTI hanya sekitar empat juta hektare.

"Tujuan kami mau mengembangkan HTI di Indonesia. Seperti klub sepakbola Eropa saja, kita sudah berani undang klub-klub besar dunia. Kenapa tidak kita undang pemain-pemain pulp dan kertas dunia untuk masuk ke Indonesia," katanya.

Kalau semua NGO nyatakan semua yang dilakukan industri pulp dan kertas yang ada sekarang ini salah, sekarang APKI menantang untuk mengajari Indonesia cara menanam HTI dengan praktek terbaik.

"Kami tantang sekarang NGO seperti Greenpeace atau WWF, ayo silakan mereka tanam HTI. Mana yang dikatakan bagus dan tanamlah sebanyak-banyaknya bahan baku kertas tersebut di Indonesia," ucapnya kesal.

Produk pulp dan kertas Indonesia bersumber dari HTI yang telah mengantongi berbagai sertifikasi baik "mandatory" atapun "voluntary", akan tetapi tetap khawatir dengan seruan boikot yang merupakan skenario untuk merebut pasar Indonesia di dunia.