TNI Bantu Tenda Korban Bencana Banjir Riau

id tni bantu, tenda korban, bencana banjir riau

TNI Bantu Tenda Korban Bencana Banjir Riau

Pekanbaru, (antarariau.com) - Tentara Nasional Indonesia di Riau, membantu pembanunan satu tenda besar untuk ditempati para korban bencana banjir di Kompleks Perumahan Witayu, Srimeranti, Kecamatan Rumbai.

"Bantuan satu tenda oleh Koramil ini telah datang sejak beberapa hari terakhir. Puluhan tentara juga membantu dalam evakuasi warga ke tenda darurat itu," kata Mukhtiar, selaku Ketua Rukun Warga (RW) XI, Kelurahan Srimeranti, Rumbai kepada Antara di lokasi pengungsian.

Rumah Mukhtiar juga berada di Kompleks Perumahan Witayu, namun tidak sampai tergenang karena berada di daerah tinggi dan jauh dari aliran anak sungai di sekitar kawasan itu.

"Kalau sempat air menggenangi ke rumah saya, itu air di ujung jalan atau yang dekat anak sungai pasti sudah terendam setinggi dua meter," katanya.

Saat ini, demikian Mukhtiar, sudah ada tiga tenda besar yang terpasang di daerah bebas banjir tidak jauh dari Kompleks Perumahan Witayu.

Selain dari TNI, kata dia, dua tenda darurat lainnya juga dipasang oleh pihak Dinas Sosial dan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Lintas Masyarakat (Kebang Polinmas) Pekanbaru.

Mukhtiar mengatakan, banjir memang selalu melanda Kompleks Perumahan Witayu setiap tahun ketika puncak musim hujan tiba seperti saat ini.

Kali ini, kata dia, banjir tampak lebih parah karena lebih dari 500 rumah terendam dengan ketinggian air bervariasi.

"Kalau yang dekat aliran anak sungai, ketinggian air yang merendam rumah warga mau lebih satu meter. Banyak barang-barang wargayang tinggal di sekitar daerah itu rusak tak bisa dipakai lagi," katanya.

Ia mengatakan, saat ini ada lebih 500 keluarga atau lebih 1.200 jiwa warga Perumahan Witayu mengungsi ke tenda-tenda darurat yang disediakan TNI, Kesbang Polinmas dan Dinas Sosial Kota Pekanbaru.

"Sudah lebih satu minggu kami ngungsi ke tenda darurat ini. Rumah kami belum bisa ditempati karena air ada satu meter masuk ke dalam rumah," kata Asmaruddin (53), warga korban bencana banjir.