Bupati Ingatkan Gali Tradisi Daerah

id bupati ingatkan, gali tradisi daerah

Bupati Ingatkan Gali Tradisi Daerah

Bangkinang, (Antarariau.com) - Bupati Kampar H Jefry Noer mengingatkan agar generasi muda tidak lupa akan sejarah dan budaya dan meminta mereka untuk terus menggali tradisi daerah agar tidak hilang ditelan zaman. "Modernisasi mengakibatkan makin menghilangya tradisi-tradisi yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, mari terus kita gali dan terus kita telusuri berbagai budaya dan tradisi," ujarnya

Demikian disampaikan Bupati Kampar Jefry Noer saat memberikan pengarahan pada pembukaan Pekan Budaya Kampar 2013 di Lapangan Pelajar Bangkinang, Sabtu (14/13).

"Adat budaya dan seni kita luar biasa, mari kita gali lagi dan mari bersama-sama kita telusuri terhadap budaya yang telah hilang di tengah-tengah masyarakat," ' tambah Jefry sembatri mengingatkan dan mempertanyakan bahwa adat yang seperti apa yang akan kita gali?, yakni adat yang bersendikan syara', syara bersendika kitabullah.

Oleh karena itu, adat yang ada diKabupaten Kampar tidak bertentangnan dengan syariat-syariat yang kuat dianut oleh masyarakat Kampar yang juga merupakan negeri serambi mekkahnya Riau. Oleh karena itu, Jefry meminta kepala SKPD yang terkait dan seluruh elemen masyarakat, terutama tokoh-tokoh budaya untuk dapat berkumpul dalam merumuskan dan mencari serta menggali terhadap budaya-budaya yang dulu dijalankan oleh masyarakat untuk di hidupkan kembali.

''Mari kita bangkit batang terendam'' kata Jefry singkat yag menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kampar serta instansi terkait untuk dapat mengumpulkan tokoh-tokoh adat dan budaya Kampar.

Mari kita bekerja secara bersama-sama seluruh elemen masyarakat untuk terus melestarikan adat istiadat Kampar, dengan demikian pesoalan-persoalan yang kita hadapi dapat kita selesaikan, kata jefry noer yang menyindir bahwa setap persoalan dapat diselesaikan secara adat jangan meluluh langsung ke pihak penegak hukum.

''Kita iri dengan apa yang terjadi di propinsi tetangga Sumatera Barat dimana setiap persoalan anak kemanakan yang mengalami masalah dengan pihak penegak hukum dapat diselesaikan oleh ninik mamaknya,'' ungkap Jefry Noer dihadapan ribuan pengunjung yang memadati areal pameran dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kampar Tersebut.

''Pemkab Kampar terus menjalankan fungsi dimana berpijak kepada tali nan bapilin tigo, mari kita jalankan fungsi tersebut dengan tugas kita masing-masing namun tetap bersatu.Tali nan Bapilin tigo maksudnya Pemerintah dengan tugasnya sebagi pelayan masyarakat dan mengayominya, sementara tokoh agama dengan fungsinya mengajak dan menghimbau untuk terus mengumandangkan syiar-syiar agama, dan sebagai tokoh adat dan budaya sesuai dengan fungsinya sebagai pemelihara dan mengayomi anak dan kemanakan, mari kita berjalan bergandeng tangan sehingga adat dan budaya tetap lestari ditengah-tengah masyarakat,'' harap jefry yang dihadiri juga oleh Tokoh Kampar yang ada di Malaysia dalam Ikatan Keluarga Kampar Malaysia (IKMAL) tersebut.

Sementara itu ketua Paniatia Pelaksana Pekan Budaya Kampar 2013 Jawaher dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang dilaksnakan di Kabupaten Kampar yang bertujuan untuk melestarikan, mengembangkan serta menggali terhadap budaya-budaya Kampar yang telah lama hilang, namun akibat kemajuan zaman adat dan seni budaya terus terkikis.

''Kegiatan ini kita laksanakan yang insyaallah akan dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 14 sampai dengan 17 Desember 2013,'' jelas Jawaher.

Oleh karena itu, tambah Jawaher, mari kita kunjungi beramai-ramai pekan Budaya Kampar ini semoga dengan ini adat dan budaya kita tetap lestari, tambah Jawaher sembari menambahkan bahwa Pekan Budaya Kampar tahun ini didikuti oleh 44 peserta terdiri dari 21 Kecamatan dan sisanya bersasal dari pihak perusahan dan swasta serta sekoah-sekolah di Kabupaten Kampar.

Pada kesempatan ini juga peserta yang ikut dalam pertunjukan seni berasal dari Kabupaten tetangga yakni Kota Pekanbaru, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Siak dan pelalawan serta ditampilakan juga kebolehan dari Dewan Kesenian Kampar, IKMAL Malaysia dan Himpunan Mahasiswa Kampar.

Pembukaan ini ditandai dengan pemukulan Gong oleh Bupati Kampar dan pemukulan Rebana leh Forkopimda Kampar yang sekaliguis melepas pawai adat dan seni dari seluruh peserta yang ambil bagian.