Bandarlampung, Lampung (Antarariau.com) - Direktur Yayasan Badak Indonesia (YABI), Widodo Ramono, mengatakan, dalam sewindu atau delapan tahun terakhir populasi badak jawa dan badak sumatera turun signifikan dari 800 ekor menjadi sekitar 100 ekor.
"Di Jambi, Sumatera Barat, dan Bengkulu yang semula kantung-kantung populasi badak sekarang tidak ditemukan lagi hewan bercula itu," ujar Widodo, di Bandarlampung.
Menurut dia terpantau 100 ekor di Lampung, 30 di Way Kambas dan sisanya berada di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Pada kegiatan "Pelatihan dan Sosialisasi Penegakan Hukum Bidang Kehutanan Perburuan dan Perdagangan Satwa Dilindungi Provinsi Lampung 2013" itu, Ramono mengingatkan harus ada upaya sungguh-sungguh untuk pelestarian hewan yang dilindungi itu.
"Badak salah satu unsur penyangga ekosistem kehidupan manusia. Perburuan liar dan perambahan hutan menjadi sebab kepunahan badak," tuturnya.
YABI menurut dia, merupakan yayasan swadaya masyarakat untuk kehidupan badak jawa dan badak sumatera yang lestari dan aman.
"Kami punya kepentingan dengan pihak terkait untuk melakukan pemantauan, populasi dan usaha konservasi. Termasuk mendukung pengamanan badak di Way Kambas," kata Ramono.
Berita Lainnya
Bank Saqu catat jumlah nasabah perseroan capai 500 ribu per April 2024
24 April 2024 15:14 WIB
BIJB Kertajati catat jumlah penumpang angkutan Lebaran lampaui target
19 April 2024 14:31 WIB
BMKG: Jumlah titik panas di Kaltim terpantau turun dari 383 menjadi 202
19 April 2024 13:49 WIB
Pengamat sebut biaya hidup tinggi jadi faktor menurunnya jumlah pendatang
18 April 2024 12:46 WIB
Jumlah kunjungan wisatawan Bromo masih tinggi usai libur Lebaran 2024
16 April 2024 15:39 WIB
Jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo capai 8.308 orang saat libur Lebaran 2024
13 April 2024 14:58 WIB
Presiden Joko Widodo sebut jumlah antrean pemudik Lebaran 2024 relatif terkendali
08 April 2024 11:24 WIB
Jumlah kendaraan yang lewat Jalan Tol Trans Sumatera pada H-4 naik 154 persen
06 April 2024 16:03 WIB